Sulawesi Tenggara – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Tenggara (Sultra) berkomitmen untuk terus menjaga keamanan pangan dan berusaha meningkatkan ekonomi masyarakat melalui berbagai program yang telah dicanangkan.
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sultra, A. Azhar, mengatakan pihaknya menjadi garda terdepan dalam perlindungan serta pengawasan di daerah sentral lalu lintas, seperti Pelabuhan Kolaka, Pelabuhan Raha, Bandara Betoambari Baubau, Pelabuhan Bungkutoko Kendari, Pelabuhan Wakatobi, dan Bandara Haluoleo.
“Kami terus mengawasi setiap lalu lintas media pembawa hewan, ikan, dan tumbuhan, serta produk turunannya yang masuk dan keluar wilayah Sultra sehat dan aman untuk dikonsumsi masyarakat. Petugas kami memastikan bahwa setiap produk yang masuk telah memenuhi persyaratan kesehatan dan bebas dari ancaman hama serta penyakit,” katanya, Senin (9/12/2024).
Pemeriksaan dilakukan melalui serangkaian metode, seperti pemeriksaan fisik, dokumen, dan pengambilan sampel untuk uji laboratorium. Dalam kurun satu tahun terakhir, Balai Karantina Sultra telah menggagalkan beberapa upaya penyelundupan hewan, ikan, dan tumbuhan yang tidak disertai dokumen resmi. Menurut Azhar, penyelundupan bisa menimbulkan kerugian ekonomi besar pada masyarakat.
“Oleh karena itu, kami tidak akan menoleransi pelanggaran aturan karantina. Media pembawa yang dilakukan penahanan dan penolakan di antaranya benih padi, bibit sawit, daging babi, daging unggas, daging olahan, dan sosis babi. Kami juga melakukan serah terima kepada BKSDA berupa nuri kepala hitam, kangguru, dan cendrawasih,” ujarnya.
Pihaknya juga memastikan bahwa hewan, ikan, dan tumbuhan masuk maupun keluar wilayah Sultra tidak membawa penyakit yang dapat mengancam sumber daya, ekonomi, dan masyarakat.
Meskipun begitu, Karantina Sultra juga telah memfasilitasi perdagangan ekspor sebanyak 1.641 sertifikasi komoditas pertanian dan perikanan sepanjang 2024, baik hewan, ikan, maupun tumbuhan.
Negara tujuan ekspor komoditas pertanian dan perikanan Sultra di antaranya Malaysia, Jepang, Singapura, Central African Republic, Vietnam, Cina, Korea Selatan, Belanda, Australia, Inggris, Belgia, Amerika, Filipina, dan Thailand.
Berdasarkan data Best Trust, lalu lintas domestik keluar komoditas hewan tersertifikasi sebanyak 13.371 didominasi daging sapi, telur ayam, dan sarang burung walet.
Pada komoditas perikanan tersertifikasi sebanyak 11.457 yang didominasi ikan layang, tuna, dan ikan hias. Sementara komoditas tumbuhan tersertifikasi sebanyak 6.004 didominasi pada sektor perkebunan, yakni kopra, lada biji, inti sawit, dan minyak sawit.
Azhar menambahkan pihaknya mensertifikasi setiap media pembawa yang melalui wilayah Sultra untuk memastikan aman, sehat, dan dapat dikonsumsi masyarakat.
“Kami terus berupaya menjaga wilayah ini tetap terlindungi dari ancaman penyakit dan kerusakan ekosistem, sekaligus mendukung peningkatan ekonomi melalui ekspor komoditas yang aman dan berkualitas memenuhi persyaratan ekspor,” tutupnya.
Editor kata: Ratnawati (Magang)
Post Views: 32