Kendari – Sebanyak 3.078 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026 di Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Anoa 2025. Ribuan personel tersebut akan bertugas selama 14 hari, terhitung mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
Kesiapan pengamanan itu ditandai dengan Apel Gelar Pasukan yang digelar di Lapangan Kantor Gubernur Sultra, Jumat (19/12/2025) sore. Apel dipimpin Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka dan dihadiri Kapolda Sultra, Irjen Pol Didik Agung Widjanarko beserta unsur TNI dan instansi terkait.
Kapolda Sultra menjelaskan, personel yang dilibatkan terdiri atas 150 personel Polda Sultra, 1.175 personel Polres dan Polresta, 356 personel TNI, serta 1.397 personel dari berbagai instansi pendukung. Selain itu, sebanyak 77 pos pengamanan disiapkan, meliputi pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu yang ditempatkan di titik-titik vital seperti gereja, pelabuhan, terminal, dan pusat keramaian masyarakat.
“Pengamanan Nataru merupakan agenda rutin yang membutuhkan kesiapan maksimal seluruh instansi. Kolaborasi menjadi kunci agar operasi ini berjalan aman dan lancar,” ujarnya.
Untuk mendukung pelaksanaan operasi, Polda Sultra juga mengerahkan sarana dan prasarana dalam jumlah besar, di antaranya kendaraan roda dua, roda empat, dan roda enam, kendaraan khusus, kapal patroli, unit K9, tenda pengamanan, senjata api, alat komunikasi, kamera pemantau, metal detector, hingga security door. Fokus utama pengamanan saat ini diarahkan pada tempat ibadah, dengan prosedur sterilisasi sebelum pelaksanaan ibadah Natal.
Sementara itu, Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka menekankan pentingnya pengamanan menyeluruh, tidak hanya pada aspek kamtibmas, tetapi juga pada potensi gangguan lain selama momentum Nataru. Ia meminta aparat melakukan penjagaan ketat di pusat keramaian dan tempat ibadah, serta meningkatkan patroli rutin di lokasi-lokasi rawan dengan melibatkan seluruh unsur pengamanan.
Gubernur juga menginstruksikan agar fasilitas penitipan kendaraan di kantor-kantor kepolisian dimaksimalkan guna memberikan rasa aman bagi masyarakat yang bepergian dalam waktu lama. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam seperti banjir dan longsor, khususnya di ruas jalan utama, jalur alternatif, dan akses menuju kawasan publik vital.
“Tim tanggap bencana harus disiapkan secara menyeluruh, lengkap dengan sarana pendukung dan perlengkapan SAR untuk merespons cepat situasi darurat,” tegasnya.
Di sisi lain, Andi Sumangerukka juga menyoroti pentingnya monitoring ketahanan dan ketersediaan pangan serta BBM selama periode Nataru agar distribusi dan harga tetap stabil. Ia meminta layanan darurat kepolisian 110 dioptimalkan sebagai saluran utama pengaduan dan permintaan bantuan masyarakat, yang harus ditindaklanjuti secara cepat dan tuntas.
Seluruh rangkaian pengamanan tersebut, lanjut gubernur, perlu didukung dengan strategi komunikasi publik yang baik agar masyarakat memperoleh informasi yang jelas terkait layanan kepolisian, imbauan kamtibmas, informasi cuaca, hingga penerapan rekayasa lalu lintas selama perayaan Nataru 2026.
Post Views: 44

2 hours ago
1













































