Rencana Pembangunan Jetty di Soropia, Konawe, Rusak Ekosistem dan Sarat Kepentingan Elite

1 day ago 7

Konawe – Rencana pembangunan jetty atau pelabuhan khusus ore nikel di pesisir Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), akan merusak ekosistem dan dinilai sarat kepentingan elite. Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sultra, Andi Rahman.

Andi mengatakan pesisir Soropia merupakan wilayah penting secara ekologis yang terdiri dari hutan mangrove, padang lamun, dan terumbu karang. Pembangunan jetty dan aktivitas industri tambang akan mempercepat kerusakan serta mengganggu habitat spesies laut yang sangat penting dan dilindungi, seperti kima raksasa (Tridacna spp).

“Jetty juga direncanakan dibangun tepat di wilayah tangkap nelayan tradisional. Jika proyek ini tetap dilanjutkan, masyarakat pesisir akan kehilangan ruang hidup dan akses terhadap laut yang selama ini menjadi sumber utama penghidupan mereka,” kata Andi, Kamis (17/4/2025).

Teluk Mangrove menjadi lokasi rencana pembangunan jetty atau pelabuhan khusus ore nikel di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: Istimewa.

Selain itu, rencana pembangunan jetty tidak disertai kajian lingkungan yang terbuka dan partisipatif. Masyarakat tidak pernah diberikan informasi secara utuh dan bebas mengenai dampak proyek terhadap lingkungan dan kehidupan mereka. Andi menegaskan pembangunan jetty tidak diperuntukkan bagi masyarakat, tetapi untuk mempermudah lalu lintas ore nikel demi kepentingan segelintir elit yang ingin meraup keuntungan dari eksploitasi alam

“Kami mencium adanya dugaan kuat bahwa rencana pembangunan jetty di Soropia dikendalikan segelintir oknum pejabat publik yang memiliki kedekatan dengan perusahaan tambang. Ini adalah bentuk nyata penyalahgunaan kewenangan untuk kepentingan korporasi,” tegasnya.

Olehnya itu, Walhi Sultra menolak secara tegas pembangunan jetty di Soropia. Mereka juga mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra untuk menghentikan seluruh proses perizinan proyek bermasalah serta mendorong penguatan ekonomi masyarakat berbasis perikanan berkelanjutan dan ekowisata, bukan industri ekstraktif.

Post Views: 100

Read Entire Article
Rapat | | | |