Kendari – Pengelola kolam renang Gelanggang Olahraga (GOR) Renang Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berlokasi di Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari akhirnya angkat bicara usai menerima tudingan dari Pengprov Akuatik Sultra yang menyebut mereka tidak mendukung pembinaan dan pelatihan atlet.
Sejumlah sorotan diarahkan kepada pengelola, seperti penurunan zat kimia saat jam istirahat tanpa pemberitahuan dan adanya pungutan biaya masuk bagi atlet yang sedang berlatih.
Penanggung jawab kolam renang GOR Renang Sultra, Juli Wahyudi, menegaskan pihaknya telah menjalankan prosedur perawatan kolam sesuai standar dan melakukan pemberitahuan kepada pelatih sebelum penurunan zat kimia jenis kaporit. Ia menyebutkan, penurunan dilakukan sebanyak dua kali, dan keduanya telah diinformasikan ke pihak pelatih.

“Kalau kami dituduh tidak memberitahukan terlebih dahulu itu tidak benar. Anggota saya dua kali memberi tahu kepada salah satu pelatih dan itu disambut baik. Penurunan dilakukan saat atlet rehat,” kata Juli saat ditemui di Kendari, Minggu (22/6/2025).
Menurutnya, penurunan kaporit atau klorin dilakukan setelah melalui tes kualitas air menggunakan alat test kit. Tujuannya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan air kolam karena kandungan klorin saat itu sudah habis.
“Kalau klorin habis, air bisa cepat rusak dan kuman berkembang. Apalagi kita tidak tahu ada yang buang dahak atau air kecil di kolam, semua itu bisa dibunuh oleh klorin. Penurunan ini bukan sembarangan, kami by riset dan ini hasil konsultasi di Makassar, dosis 5 kilogram itu aman dengan kubikasi air yang ada di kolam. Bahkan membantu menjaga kualitas air,” jelasnya.
Ia menyebut penurunan zat kimia juga dipengaruhi oleh cuaca dan tingkat kunjungan. Jika hujan deras atau pengunjung ramai, kualitas air menurun drastis sehingga penambahan klorin harus segera dilakukan untuk mencegah pencemaran air.
Soal tudingan pungutan biaya masuk, Juli menjelaskan bahwa sebanyak 17 atlet sudah difasilitasi secara gratis sesuai permintaan dan arahan langsung dari Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora). Mereka sudah dibuatkan kartu identitas khusus untuk akses bebas biaya.
“Sementara ini sebanyak 17 orang yang kita gratiskan sesuai arahan pimpinan. Dan kami sebagai sebagai pelaksana kebijakan hanya bisa melakukan sesuai aturan yang ada. Tetapi jujur, bentuk dukungan kami juga beberapa anak biasa tidak kita kenakan distribusi, seperti yang anaknya ada 4 orang, ya hati nurani kami lah digunakan,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Umum Akuatik Indonesia Pengprov Sultra, Muh. Zulfikar, menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap pengelolaan kolam renang GOR Renang Sultra yang dinilai menghambat proses pembinaan atlet.
Atlet Akuatik Sultra Kerap Dipersulit Pengelola Kolam Renang, Zat Kimia Dituangkan saat Rehat
Post Views: 86