Kendari Ikut Laksanakan Pasar Murah Serentak, Pemkot Targetkan Inflasi Turun

2 months ago 54

Kendari – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menggelar pasar murah serentak nasional di 11 kecamatan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (30/8/2025). Dengan adanya pasar murah ini, Pemkot Kendari menargetkan inflasi kota turun.

Kegiatan ini diadakan dalam rangka menjalakan program Gerakan Pangan Murah (GPM). Untuk keberhasilan GPM ini, Pemkot Kendari mengikuti arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, secara virtual di Kantor Camat Kadia, yang diikuti seluruh daerah di Indonesia.

Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman menegaskan pasar murah digelar di seluruh kecamatan di Kendari, di antaranya Kadia, Wuawua, Kendari, Poasia, Kendari Barat, Puuwatu, Kambu, Mandonga, Baruga, Abeli, Nambo, dan Abeli.

Pelaksanaan pasar murah dalam rangka menjalankan program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kendari. Foto: Dok. Prokopim Kota Kendari. (30/8/2025).

Menurutnya, dengan ketersediaan pangan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, hingga telur dengan harga lebih murah dari pasaran, tekanan inflasi di ibu kota provinsi ini dapat terus ditekan.

“Kami ingin memastikan masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga stabil. Contohnya, beras di Kendari hanya dijual Rp11.600 per kilogram, jauh di bawah batas harga tertinggi Rp12.500 yang ditetapkan pemerintah pusat,” jelasnya dikutip Kendarikota.

Sudirman menambahkan, upaya menurunkan inflasi bukan hanya jangka pendek. Pemkot Kendari bersama Bulog dan pelaku usaha lokal menargetkan program pasar murah berlanjut hingga akhir tahun.

Dengan langkah ini, ia optimistis inflasi bisa turun secara bertahap, dari 3,2 persen saat ini menjadi 2 persen dalam beberapa bulan mendatang, lalu menyentuh angka 1 persen jika harga pangan benar-benar stabil.

Sementara Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua, menyebutkan program pasar murah digelar serentak di 17 kabupaten/kota dengan sasaran 221 kecamatan di Sultra. Masing-masing kecamatan mendapat jatah sekitar 7 ton beras untuk masyarakat kurang mampu.

“Hampir bisa dipastikan bahwa kebutuhan pangan warga, terutama kelompok rawan, dapat terpenuhi dengan program ini,” ujarnya.

Hugua menegaskan, stabilitas harga sangat penting demi menjaga ketertiban sosial, keamanan, hingga kondisi politik di daerah.

Post Views: 94

Read Entire Article
Rapat | | | |