Siasat Buruk Pria Kendari Dibongkar Dokter Makassar, Bakal Didemo Aktivis-Ormas Jika Menagih

12 hours ago 6

Kendari – Dokter kecantikan asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Resti Muzakkir, membongkar sejumlah kebohongan serta kronologis pertemuannya dengan pria asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Moh Sabri alias Abi.

Kepada Kendariinfo, Resti mengaku berkenalan dengan Abi pada Mei 2025 melalui media sosial Instagram. Keduanya kemudian rutin berkomunikasi hingga akhirnya bertemu untuk pertama kali pada Agustus 2025. Saat itu, Resti tengah membuka salah satu cabang usahanya di Kabupaten Kolaka dan berjanji menemui Abi di Kendari.

Pada pertemuan perdana tersebut, keduanya banyak berbincang, terutama soal keluarga. Salah satu hal yang membuat Resti tersentuh adalah kondisi ayah Abi yang sakit-sakitan. Ia pun memutuskan untuk membantu Abi dan keluarganya, mengingat dirinya sudah tidak lagi memiliki ayah.

Dokter kecantikan asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Resti Muzakkir.Dokter kecantikan asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Resti Muzakkir. Foto: Istimewa.

“Bapak saya sudah meninggal, sementara ayahnya Abi sakit-sakitan. Makanya saya rawat dan berusaha mengurusnya. Saya sudah menganggap ayahnya seperti orang tua saya sendiri karena beliau baik kepada saya,” ujar Resti, Rabu (17/12/2025).

Pada awal November 2025, Resti menyadari uang miliknya sebesar Rp250 juta telah ditransfer oleh Abi melalui layanan mobile banking miliknya. Abi berdalih dana tersebut akan diganti dalam waktu satu minggu. Namun, pengembalian dana baru dilakukan sekitar satu bulan kemudian dan hanya sebesar Rp200 juta.

“Dia tahu kata sandi mobile banking saya dan mentransfer sendiri Rp250 juta. Janjinya seminggu, tetapi sekitar sebulan baru diganti Rp150 juta, lalu menyusul Rp50 juta. Karena dia terlihat amanah meski berangsur-angsur, saya tetap percaya,” jelasnya.

Karena mengetahui PIN ponsel dan kata sandi mobile banking, Resti menyebut Abi kerap mentransfer uang ke sejumlah pihak. Alasannya untuk membayar notaris, teman, hingga kebutuhan hidup sehari-hari.

“Semuanya dia transfer sesuka hati, tetapi saya percaya karena katanya akan diganti,” tuturnya.

Resti juga mengungkapkan bahwa ia sempat mengikuti program belajar ke Jepang pada akhir November hingga awal Desember 2025. Abi ikut dalam perjalanan tersebut dan seluruh biaya ditanggung oleh Resti.

“Saya belajar ke Jepang dan dia ikut. Karena masih ada uang saya Rp50 juta, akhirnya saya setujui,” katanya.

Selain itu, Resti mengaku dijanjikan modal oleh Abi untuk membuka cabang usaha di berbagai daerah. Karena percaya, ia rela menghabiskan modal usaha untuk membeli rumah dan sejumlah aset lainnya.

“Dia janji ada pencairan uang. Kesalahan saya terlalu mudah percaya. Modal usaha saya malah saya belikan tiga rumah. Intinya, saya sangat boros karena percaya dengan iming-imingnya,” sesalnya.

Saat tabungan mulai menipis dan Resti menagih janji Abi, ia justru mengaku mendapat ancaman. Usahanya di Kolaka dan daerah lain disebut akan didemo dan ditutup jika terus menagih.

“Setiap kali saya menagih, sekitar satu jam kemudian ada telepon dari orang-orang yang mengaku aktivis dan mau demo,” ucapnya.

Resti juga menyebut pernah mendapat telepon dari rekannya di Kabupaten Kolaka berinisial dokter A, dan menyampaikan adanya rencana demonstrasi di tempat usahanya, namun berhasil diamankan. Menurut Resti, setiap kali ia menagih, muncul ancaman serupa dari sejumlah nomor yang mengaku sebagai aktivis dan organisasi masyarakat (ormas) di Sultra.

“Saya juga curiga karena ada yang memberi tahu bahwa demo itu suruhan. Mereka mengaku mengamankan, seolah-olah jadi pahlawan, padahal merekalah yang mengatur. Makanya saya speak up di akun pribadi saya, demo itu rekayasa sampai bawa-bawa ormas,” ungkapnya.

Resti juga menyinggung soal acara pertunangan pada Selasa, 4 November 2025 yang dihadiri sejumlah selebgram. Ia mengaku memfasilitasi seluruh kebutuhan acara tanpa ingin memberatkan Abi. Namun, Abi justru menjanjikan mahar berupa cek Rp300 juta, lahan tambang, dan kebun sawit yang belakangan diketahui tidak pernah ada.

“Setelah postingan pertunangan viral, banyak yang menghubungi saya dan mengaku sebagai korban Abi,” katanya.

Beberapa di antaranya merupakan nasabah yang telah menyetor uang kepada Abi untuk pengurusan rumah di Kabupaten Konawe, Sultra. Uang tersebut diduga dibawa kabur, dan Resti mengaku membantu mengembalikan sebagian dana korban.

“Ada yang menyetor Rp5 juta dan lain-lain. Saya bantu membayar sebagian utangnya,” tambahnya.

Saat ini, Resti memilih menenangkan diri dan berencana menempuh jalur hukum dengan melapor ke Polda Sulsel.

“Saya umrah dulu bulan ini, lalu belajar ke Kolaka. Setelah itu baru saya laporkan semuanya,” ujarnya.

Sementara itu, Moh Sabri alias Abi mengakui pernah melamar Resti pada Selasa, 4 November 2025. Ia juga menyebut adanya rencana pemberian mahar berupa uang, lokasi tambang, dan kebun sawit, meski belum sempat direalisasikan.

“Iya, itu memang mahar. Ada semua itu,” katanya, Rabu (17/12).

Terkait dana ratusan juta yang disebut sebagai pinjaman, Abi berdalih uang tersebut digunakan untuk mengurus perusahaan milik Resti. Ia juga menyebut bahwa dalam hubungan mereka, urusan keuangan merupakan hal yang biasa dan saling memberi.

“Kami saling memberi. Saya juga pernah memberi dia uang. Uang itu saya gunakan untuk mengurus perusahaannya, membayar notaris, dan lain-lain,” pungkasnya.

Curhat Dokter asal Makassar Usai Dilamar Pria Kendari, Mahar Lokasi Tambang Berujung Penipuan

Post Views: 251

Read Entire Article
Rapat | | | |