Oknum TNI Diduga Pukul Polisi saat Malam Takbiran di Muna Barat

1 day ago 7

Muna Barat – Oknum TNI diduga melakukan pemukulan terhadap tiga anggota polisi saat malam takbiran di Desa Wapae Jaya, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (30/3/2025) malam.

Pemukulan terjadi setelah personel Polsek Tiworo Tengah bersama anggota Danramil Tikep selesai mengamankan takbir keliling di Tugu Rambutan, Desa Wapae Jaya. Saat kembali, beberapa warga yang diduga bersama dua oknum TNI memancing keributan dengan menggeber motor knalpot brong di depan Polsek Tiworo Tengah.

Sekitar pukul 23.30 Wita, seorang warga yang ikut rombongan menaiki motor Yamaha Jupiter dan kembali menggeber kendaraannya. Bripda Hendi yang sedang bertugas berusaha mengamankan pengendara tersebut. Namun, upaya itu berujung pemukulan terhadap Bripda Hendi yang dilakukan dua oknum TNI.

Kapolsek Tiworo Tengah, Ipda M. Saleh, segera menarik Bripda Hendi ke kantor untuk menyelamatkannya. Akibat pemukulan itu, Bripda Hendi mengalami pendarahan di hidung hingga harus dilarikan ke Puskesmas Tiworo Kepulauan (Tikep).

Saat kejadian berlangsung, Briptu Rendi Supriadi, anggota Polsek Tiworo Tengah yang lain, mencoba melerai. Namun, Briptu Rendi Supriadi justru dipukul pada kepala bagian belakang oleh salah satu oknum TNI bernama Pratu Rendi.

Sementara Bripda Abdi Maha Putra, anggota Brimob Polda Sultra yang sedang berada di rumahnya sekira 500 meter dari lokasi kejadian mendapat informasi pemukulan. Ketika perjalanan ke Polsek Tiworo Tengah, Bripda Abdi bertemu Serda Ambo Nasir, salah satu oknum TNI yang diduga terlibat pemukulan. Bripda Abdi menegur Serda Ambo, tetapi justru dipukul di bagian kepala.

Bripda Abdi membalas dengan menampar kepala belakang Serda Ambo. Namun, saat keduanya berada di Tugu Rambutan, Desa Wapae Jaya, Bripda Abdi kembali dipukul pada bagian mulut oleh Serda Ambo diikuti pukulan dari Pratu Rendi. Akibat pemukulan itu, Bripda Abdi mengalami luka robek di bibir bagian bawah.

Insiden tersebut melibatkan keterlibatan dua oknum TNI yang sedang melaksanakan cuti. Salah satu di antaranya bertugas di Kodim Kendari. Sementara satu lainnya di Sulawesi Tengah (Sulteng). Polisi militer pun turun ke lokasi sekitar pukul 01.30 Wita untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Danrem 143 Halu Oleo, Brigjen TNI R. Wahyu Sugiarto, membenarkan keterlibatan salah satu anggotanya. Namun, ia menyebut insiden itu hanya kesalahpahaman. Ia membantah pengeroyokan terhadap anggota polisi. Hasil pemeriksaan polisi militer, personel yang terlibat merupakan kawan sekolah menengah atas (SMA).

“Hasil pemeriksaannya ternyata tidak seperti itu, hanya salah paham. Mereka kawan SMA. Anggota dari Kodim Kendari itu justru melerai anggota dari Sulawesi Tengah. Tentara luar bukan anggota saya, tetapi sudah diselesaikan,” ujarnya.

Namun, Plt. Kasi Humas Polres Muna, Bahruddin, membenarkan pemukulan dua oknum TNI terhadap tiga personel polisi. Dia menyebut para pelaku yang terlibat pemukulan sedang dalam proses pemeriksaan. Selain itu, polisi telah mengamankan sembilan warga untuk diperiksa sebagai saksi pemukulan. Hingga kini, aparat masih mendalami peran masing-masing pihak dalam kejadian itu.

“Yang terlibat masih dalam proses pemeriksaan,” kata Bahruddin, Senin (31/3).

Penulis: La Ode Muhamad Aslam

Post Views: 73

Read Entire Article
Rapat | | | |