Kolaborasi BRI, Pegadaian, dan PNM Jadi Upaya Dorong UMKM Kendari Naik Kelas

4 days ago 13

Kendari – Kolaborasi antara BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam ekosistem Holding Ultra Mikro (UMi) terbukti memperkuat pemberdayaan pelaku usaha kecil di Kendari dan wilayah sekitarnya. Melalui pendekatan terpadu, sinergi ketiga lembaga keuangan itu telah membuka akses layanan keuangan yang lebih inklusif, terutama bagi para pelaku usaha ultra mikro.

Pimpinan BRI Cabang Kendari Samratulangi, Evand Erlangga menjelaskan, kolaborasi yang pihaknya jalin itu dirancang untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat di lapangan.

“Holding Ultra Mikro bukan hanya menyatukan layanan tiga BUMN keuangan, tapi juga menciptakan ekosistem pembinaan dan pendampingan agar usaha mikro bisa naik kelas,” kata Evand, Selasa (22/4/2025).

Melalui Sistem Layanan Ultra Mikro Nasional (Senayan) BRI dapat mengakses data nasabah PNM dan Pegadaian (dengan perlindungan data yang ketat), sehingga proses penyaluran kredit dan penilaian risiko menjadi lebih efisien. Selain itu, keberadaan Sentra UMi atau pusat layanan terpadu juga mulai dimanfaatkan di Kendari dengan menyediakan layanan tabungan BRI, pembiayaan PNM Mekaar, hingga solusi keuangan darurat dari Pegadaian dalam satu tempat.

Evand juga menyebutkan, pendekatan ini memudahkan pelaku usaha ultra mikro, terutama perempuan, yang sebelumnya hanya mengenal satu atau dua jenis layanan keuangan.

“Kami melihat langsung, banyak ibu-ibu penjual gorengan atau pelaku UMKM di Pasar Anduonohu, Wuawua hingga Mokoau yang kini sudah bisa menabung dan mengakses KUR setelah mendapat pendampingan dari PNM Mekaar,” jelasnya.

Ia menegaskan, meski ketiga lembaga memiliki layanan serupa, potensi tumpang tindih kini diminimalisir. PNM fokus pada pendampingan awal, Pegadaian memberikan solusi keuangan darurat, dan BRI menyediakan layanan lanjutan seperti KUR dan asuransi mikro.

“Ini mempermudah kami menyusun jalur naik kelas usaha yang jelas: mulai dari edukasi, akses modal awal, hingga perbankan modern,” tambahnya.

Secara nasional, Holding UMi telah menjangkau 183 juta nasabah simpanan dan 36,1 juta debitur dengan total penyaluran kredit mencapai Rp 626,6 triliun per akhir 2024. Untuk di Kota Kendari sendiri, BRI mencatat peningkatan signifikan pada jumlah debitur KUR dari kalangan nasabah eks-PNM, khususnya di sektor kuliner dan perdagangan kecil.

“Ini bukan hanya soal angka, tapi bagaimana kami melihat para pelaku usaha lokal mulai percaya pada sistem perbankan, tidak lagi bergantung pada rentenir. Bahkan ada yang sekarang rutin menyisihkan pendapatan untuk tabungan pendidikan anak,” pungkasnya.

Holding UMi diharapkan terus mendorong peningkatan indeks inklusi keuangan di Sulawesi Tenggara (Sultra), yang sejalan dengan target nasional 90 persen pada tahun 2024. Ke depan, BRI Cabang Kendari berkomitmen memperluas layanan melalui agen BRILink dan kolaborasi literasi keuangan yang lebih masif di wilayah 3T.

Post Views: 76

Read Entire Article
Rapat | | | |