Kendari – Tetangga bernama Khairul Amin (26) dan Ketua RT 10, Muh. Nasrun (56) membeberkan sejumlah kesaksian di balik kebakaran yang menewaskan tiga balita di Jalan Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Selasa (6/5/2025).
Saat diwawancarai Kendariinfo, Sabtu (10/5), sore, Khairul menjelaskan, detik-detik kebakaran itu terjadi. Awalnya, ia berada di kamar mandi. Lokasi rumahnya bertetangga dengan rumah Siska Amelia (23). Ia kerap kali mendengar teriakan dari dalam rumah Siska.
“Sudah biasa kita dengar anaknya menangis. Kadang juga ribut, kayaknya dia (Siska) baku tengkar dengan pacarnya,” ucapnya, Sabtu (10/5).
Tetangga balita bernama Khairul Amin (26). Foto: Herlis Ode Mainuru/Kendariinfo. (10/5/2025).
Saat kebakaran terjadi, Khairal mendengar suara teriakan dan tangisan yang histeris. Ternyata, itu suara Siska yang menangis dan meminta bantuan karena rumahnya sudah terbakar.
Khairul bergegas ke luar dari kamar mandi, lalu berlari ke rumah Siska. Sesampainya di sana, ia melihat kobaran api. Hanya saja, posisi api telah melalap bagian tengah rumah Siska.
“Waktu saya lihat, api itu sudah menyala. Sekitar 60 persen itu rumah sudah kebakaran. Sudah ada Siska dengan pacarnya di posisi ini,” bebernya.
Di sela-sela melihat kobaran api, Khairul mendengar Siska meminta tolong agar anaknya diselamatkan. Di saat yang sama, ia mendengar ada teriakan meminta tolong dari dalam rumah.
“Tolong oma, tolong oma. Itu suara anak-anak di dalam rumah. Tetapi saya tidak tahu, suaranya siapa, karena empat orang dalam rumah,” bebernya.
Karena panik, beberapa orang berusaha menyelamatkan anak-anak yang terjebak api, termasuk sepeda motor, dan barang-barang lainnya. Saat itu, Khairul melihat ada yang menyelamatkan dua orang balita berinisial NW dan SN.
“Ada yang selamatkan itu anak-anak dua orang. Satu orang digendong sama penjual yang di depan, satunya digendong juga, tetapi saya tidak tahu siapa yang bawa. Kayaknya warga sekitar yang ada di sini. Posisi ini, masih bisa masuk dalam rumah,” tutur Khairul.
Setelah kedua balita itu diselamatkan dan dibawa di bagian jalan raya, Khairul bersama warga lainnya berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Mereka mengambil air dari salah satu sumur yang ada di belakang rumah Siska.
Ketua RT 10, RW 3, Kelurahan Punggolaka, Muh. Nasrun, menjelaskan ia berada di dalam rumah. Ia mengetahui insiden itu usai mendengar teriakan warga. Posisi api telah melalap bagian tengah rumah.
Kata Nasrun, mereka tidak bisa berbuat banyak. Hanya bisa memadamkan api dengan air dari sumur. Tetapi tidak membuahkan hasil yang maksimal, sebab angin yang kencang dan bangunan rumah terbuat dari bahan yang mudah terbakar membuat api menjalar begitu cepat.
Sembari menunggu mobil pemadam kebakaran, Nasrun bersama warga lainnya hanya bisa melihat api melalap habis bagian bangunan rumah. Yang terpenting saat itu, lanjut Nasrun, penghuni rumah sudah tidak ada di dalam rumah.
“Di posisi ini, dua balita itu sudah diselamatkan. Jadi kita berpikir sudah aman. Karena anak-anak sudah aman. Tidak ada juga info kalau ada orang dalam rumah,” paparnya.
Sekitar 10 – 15 menit menyaksikan kobaran api dan posisi rumah sudah tidak bisa dimasuki, Nasrun tiba-tiba mendengar teriakan dari warga sekitar jika di dalam rumah masih ada orang. Mereka adalah SK dan NM.
“Jadi sempat kita nonton-nonton itu api dia bakar rumah. Ternyata masih ada orang dalam rumah, kita baru dikasih tahu sekitar 10 – 15 menitan,” bebernya.
Kata Nasrun, kondisi rumah sudah terkepung. Sebab api sudah menjalar di seluruh sisi rumah. Olehnya itu, mereka hanya bisa menunggu bantuan dari Dinas Pemadan Kebakaran dan Pertolongan Kendari.
Setelah dilakukan proses pemadaman atau memasuki massa pendinginan, mereka semua mencari-cari dua balita yang terjebak api itu. Ternyata, SK dan NM ditemukan di sudut kanan rumah, di tumpukan pakaian. Kondisinya tewas terbakar.
“Seandainya kita dikasih tahu dari awal, sebelum api dia menyala betul, pasti saya masuk di dalam. Tetapi kita disampaikan nanti api sudah besar. Makanya, saya fikir tidak akan selamat mi ini,” tambahnya.
Hingga kini, polisi belum menjelaskan secara detail terkait penyebab kebaran tersebut.
“Masih kami selidiki,” pungkas Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun.
Post Views: 1.759