RS Santa Anna Diduga Tolak Pasien Gawat Darurat yang Dibacok di Jembatan Teluk Kendari

1 week ago 22

Kendari – Penjual ikan ditebas oleh orang tak dikenal (OTK) di kawasan Jembatan Teluk Kendari (JTK), Jalan W. R. Supratman, Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (24/5/2025).

Pria bernama Rusli (36) ini sempat dilarikan ke RS Santa Anna Kendari. Namun, korban diduga ditolak dan tak diberikan penanganan gawat darurat di sana. Padahal luka yang dialami cukup serius dan membutuhkan penanganan medis yang sesegara mungkin.

Rusli dibacok menggunakan sebilah parang oleh OTK saat melintas di kawasan JTK. Akibat pembacokan itu, bagian dagu hingga leher mengalami luka serius. Bahkan, darah berlumuran di badan hingga membasahi baju yang digunakan.

Penjual ikan bernama Rusli yang dibacok di Jembatan Teluk Kendari saat ke Rumah Sakit Santa Anna.Penjual ikan bernama Rusli yang dibacok di Jembatan Teluk Kendari saat ke Rumah Sakit Santa Anna. Foto: Istimewa. (24/5/2025).

Saki berinisial F (22), menceritakan detik-detik menemukan Rusli tergeletak di tepi jalan. Awalnya, F bergerak dari arah Kecamatan Kendari menuju Kecamatan Abeli. Sesampainya di lokasi kejadian, ia menemukan sesosok pria yang terbaring tak berdaya di tepi jalan. Di samping korban, ada motor, parang, dan darah yang telah berlumuran di aspal.

Setelah dicek, ternyata korban mengalami luka serius di leher. Tanpa berpikir panjang, F pun mengantar Rusli ke RS Santa Anna Kendari agar diberikan penanganan medis. Mereka berboncengan menggunakan sepeda motor. F mengemudi, sedangkan Rusli dibonceng.

Sesampainya di RS Santa Anna Kendari, F mengucap salam. Karena tidak direspons, ia langsung masuk ke dalam rumah sakit. Selanjutnya, F mengarahkan korban untuk duduk di ranjang tempat pasien, lalu mencari petugas yang berjaga.

“Saya salam dulu. Karena tidak ada respons, saya langsung masuk di dalam. Saya suruh korban duduk di tempat pasien,” ucapnya kepada Kendariinfo, Minggu (25/5).

Tidak lama kemudian, seorang perawat wanita datang. F meminta perawat itu agar segera memanggil dokter dan memberikan penangan darurat. Tetapi, si perawat tidak memanggil dokter. Ia langsung mengecek leher korban, lalu mengarahkan saksi membawa korban ke RSUD Kota Kendari.

“Itu perawat sempat lihat lukanya ini korban. Katanya, parah lukanya, tidak bisa ditangani di sana (RS Santa Anna). Kita diarahkan pergi ke RSUD Kota Kendari,” tambahnya.

Tindakan perawat itu dinilai tidak sesuai prosedural. Sebab, pasien gawat darurat yang kondisinya seperti dialami penjual ikan itu, seharusnya diberikan tindakan medis yang cepat juga. Bukan diarahkan ke rumah sakit lain.

“Banyak darah ke luar di lehernya. Sudah lemas ini korban. Saya kira mau ditangani dulu, kasian ini korban,” bebernya.

Di saat yang sama, keluarga korban datang du RS Santa Anna Kendari. Tidak ingin berdebat dengan petugas, lanjut F, mereka hanya menurut saja. Sehingga, keluarga korban langsung berlari ke jalan raya untuk mencari tumpangan kendaraan.

“Itu sepupunya korban, dia sempat pergi tahan mobil di jalan,” tambah F.

F khawatir, jangan sampai Rusli terlambat ditangani dan membahayakan nyawanya. Sehingga, F meminta bantuan kepada pihak RS Santa Anna agar mengantar korban menggunakan mobil ambulance ke RSUD Kota Kendari. Tetapi, pihak rumah sakit tidak bisa. Alasannya, belum ada sopir yang akan membawa mobil ambulance.

“Saya minta tolong supaya korban ini diantar pakai mobil ambulance RS Santa Anna tetapi alasannya mereka, belum ada sopirnya,” kesalnya.

Merasa khawatir dengan kondisi korban yang hanya bisa menahan luka menggunakan selembar pakaian, F pun mengambil sepeda motornya. Selanjutnya, ia berboncengan tiga meninggalkan RS Santa Anna Kendari menuju RSUD Kota Kendari.

“Kita bonceng tiga. Saya yang bawa motor, korban di tengah, sepupunya korban di belakang,” tambah F.

Sesampainya di RSUD Kota Kendari, lanjut F, pihak IGD tidak banyak tanya. Mereka langsung memberikan tindakan medis dan penanganan darurat kepada korban Rusli.

Sementara itu, Humas RS Santa Anna Kendari, Rita, saat dikonfirmasi media ini, hingga kini belum memberikan penjelasan pasti. Katanya, ia sedang berkomunikasi dengan pihak yang sempat menerima pasien saat masuk di sana.

“Saya komunikas kan dulu ke bagian terkait ya,” singkatnya.

Secara terpisah, Kapolsek Abeli, Iptu Nurul Syahrizad mengungkapkan, korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Kendari. Terkait pelaku, mereka tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Sementara dirawat di RSUD Kendari. Kami masih melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku,” pungkasnya.

Penjual Ikan Diduga Dibegal di Jembatan Teluk Kendari, Polisi Turun Tangan

Post Views: 131

Read Entire Article
Rapat | | | |