Konawe Selatan – Di tengah lonjakan harga bahan pangan, khususnya bawang merah, mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menginisiasi budidaya bawang merah dengan teknik urban farming menggunakan keranjang bekas pakai dan pekarangan rumah.
Hal itu sejalan dengan tema Program KKN IAIN Kendari tahun 2025, yakni “Ketahanan Pangan, Ekoteologi, dan Ekonomi Kreatif”.
Program budidaya bawang merah itu dilaksanakan di tiga desa di Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), yakni Desa Lambuea, Desa Amohalo, dan Desa Mekar Jaya.

Dosen pembimbing KKN IAIN Kendari di Kecamatan Moramo Utara, Lily Ulfia mengatakan ide budidaya bawang itu berangkat dari kondisi inflasi Sultra yang perlu diwaspadai. Data tersebut diketahui dari rapat koordinasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 14 Juli 2025.
“Oleh karena itu, kegiatan budidaya bawang merah yang dilakukan oleh mahasiswa IAIN Kendari ini menjadi sangat relevan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasokan luar dan memperkuat ketahanan pangan lokal, khususnya yang berkontribusi terhadap inflasi termasuk bawang merah,” kata Lily, Jumat (18/7/2025).
Lily menjelaskan, teknik urban farming menggunakan keranjang barang bekas dipilih karena selain hemat biaya, metode itu juga dapat dilakukan di lahan yang terbatas.
Melalui program tersebut, masyarakat diajarkan cara budidaya bawang merah secara sederhana namun efektif, yang dapat dilakukan di pekarangan rumah.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2024, bawang merah termasuk dalam kelompok makanan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi, khususnya dalam kategori makanan, minuman, dan tembakau. Kenaikan harga itu dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama mereka yang berada di desa-desa dengan daya beli yang masih terbatas.
Program budidaya bawang merah diharapkan dapat membangun kepekaan mahasiswa terhadap kondisi perekonomian masyarakat, sekaligus berinisiatif mengurangi beban pengeluaran rumah tangga yang terdampak oleh tingginya harga bahan pangan.
Program itu juga diharapkan dapat membuka peluang ekonomi kreatif baru di masyarakat. Hasil panen dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga. Dengan demikian, program budidaya tidak hanya berfokus pada ketahanan pangan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat IAIN Kendari, Syamsuddin menyampaikan tema KKN sejalan dengan upaya mahasiswa untuk memberikan solusi praktis bagi masalah ketahanan pangan di tengah kondisi ekonomi yang semakin menantang.
“Melalui kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pihak-pihak terkait, diharapkan budidaya bawang merah dengan teknik urban farming ini dapat berkembang dan menjadi model yang dapat diterapkan di desa-desa lainnya di Sultra, memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat setempat,” tegas Syamsuddin
Post Views: 102