Kendari – Petani sawit di Sulawesi Tenggara (Sultra) kini mendapat perlindungan asuransi gratis selama setahun. Program itu merupakan inisiatif Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sultra dan Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Indonesia bersama PT Jasindo untuk memperkuat sektor sawit rakyat, Jumat (25/7/2025).
Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Sultra, Triawan Rizbar Taha, menjelaskan sawit adalah investasi jangka panjang yang menjanjikan, terutama di wilayah Sultra yang masih kaya lahan tidur. Ia menekankan pentingnya mendukung petani dari sisi hulu hingga hilir, termasuk lewat penguatan UMKM sawit agar menghasilkan produk turunan bernilai tambah.
“Asuransi ini bentuk keberpihakan kami kepada petani kecil dan pelaku UMKM sawit. Sebagai pengusaha muda, kami ingin terlibat langsung dalam upaya memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan,” ujar Triawan.

Jelasnya, berdasarkan Simdata Sultraprov, pada 2024 terdapat 11.337 kepala keluarga yang terlibat dalam budidaya kelapa sawit di Sultra. Sayangnya, sebagian besar dari mereka belum mendapat pendampingan atau perlindungan memadai.
Asuransi yang diberikan meliputi perlindungan terhadap risiko meninggal akibat kecelakaan, cacat tetap, hingga biaya pengobatan. Selain itu, HIPMI Sultra dan SPKS juga menggagas program peningkatan kapasitas pembenihan sawit skala UMKM dan koperasi agar petani bisa mengakses bibit berkualitas.
Peluncuran program tersebut dihadiri sejumlah pihak penting, termasuk Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya; perwakilan PT Bina Sawit Makmur dan PT Bakrie Sumatra Plantation, serta Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menyebut peran petani dan kelembagaan tani sangat vital dalam peta besar penguatan industri sawit nasional.
“Apalagi petani sawit kita masih didominasi skala kecil. Perlu dukungan agar mereka bisa naik kelas,” ucap Rusdin.
Sementara itu, Ketua SPKS Indonesia, Sabarudin, menyampaikan sawit kini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat di banyak daerah. Ia menilai perlindungan dan peningkatan kapasitas petani adalah kunci agar industri ini berkelanjutan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Semoga ini jadi langkah awal yang berdampak langsung bagi petani sawit dan UMKM di Sultra,” pungkas Sabarudin.
Post Views: 18