Kendari – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kendari mengungkap sejumlah temuan penting terkait penerapan hygiene dan sanitasi pada dapur-dapur program makan bergizi gratis (MBG) di Sulawesi Tenggara (Sultra). Temuan ini disampaikan setelah BPOM Sultra melakukan evaluasi lapangan ke sejumlah Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG).
Kepala BPOM Kendari, Andi Amira Nirlawati, mengungkapkan evaluasi difokuskan pada kepatuhan SPPG dalam menerapkan prinsip hygiene sanitasi di dapur MBG. Pemeriksaan mencakup kebersihan individu pengolah makanan serta kondisi sanitasi yang harus memenuhi standar keamanan pangan, untuk mendapatkan sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
“Ketika mereka (SPPG) sudah mendapatkan sertifikat itu, berarti tanggung jawab sudah ada di mereka, untuk menjaga hygiene sanitasi sesuai dengan persyaratan dan untuk menjaga keamanan, mutu serta khasiat dari pangan yang akan dikonsumsi oleh penerima,” jelas Amira, Kamis (11/12/2025).
Kepala BPOM Kendari, Andi Amira Nirlawati. Foto: Kendariinfo. (11/12/2025).Meski sebagian besar SPPG dinilai telah berupaya menerapkan standar tersebut, BPOM Sultra menemukan beberapa kekurangan yang perlu dibenahi.
“Overall mereka sudah berusaha mengikuti persyaratan higiene sanitasi. Tentu masih ada titik-titik tertentu yang belum bisa mereka sesuaikan dengan persyaratan yang seharusnya. Itu menjadi tugas dari semua instansi terkait untuk memberikan pendampingan agar adanya perbaikan,” tambahnya.
Secara keseluruhan, Amira menggaris bawahi kurangnya sarana dan prasarana, serta kebersihan dapur maupun peralatan masak. Pasalnya dari hasil monitoring BPOM Sultra, didapati sejumlah dapur MBG tidak memperhatikan hal tersebut.
“Yang paling harus diperhatikan adalah penggunaan peralatan berbahan stainless steel, dan pemeliharaan kebersihan di seluruh area pengolahan makanan,” tegasnya.
Berdasarkan hasil temuan-temuan tersebut, BPOM Sultra menggelar sosialisasi keamanan pangan, melibatkan peserta dari berbagai instansi terkait, pemasok makanan, dan SPPG.
“Semoga dengan bimbingan teknis ini, mereka bisa menerapkan dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari ini di dapur MBG. Sehingga bisa meminimalisir terjadinya insiden keracunan makanan,” tandasnya.
Post Views: 113

3 days ago
16













































