Kendari – Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Tenggara (Sultra) menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam memperkuat dan andil dalam koperasi merah putih di tingkat lokal. Keterlibatan mahasiswa dan kaum milenial sangat strategis untuk mempercepat tumbuhnya gerakan koperasi.
Hal itu disampaikan Kadis Koperasi dan UMKM Sultra, La Ode Muhammad Shalihin, saat menjadi pembicara dalam seminar bertajuk “Revitalisasi Koperasi dari Simbol Menuju Solusi Ekonomi Rakyat” yang digelar Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Halu Oleo (UHO), Selasa (30/9/2035).
Shalihin menilai dalam keterlibatan mahasiswa dan kaum milenial sangat strategis untuk mempercepat tumbuhnya gerakan koperasi, khususnya melalui program koperasi merah putih yang kini sudah terbentuk di desa dan kelurahan.

“Tahun 2025 ini, koperasi merah putih sudah terbentuk di tingkat desa dan kelurahan. Kami berharap para mahasiswa, ketika kembali ke daerahnya, bisa berpartisipasi. Minimal menjadi anggota atau mendukung program-program koperasi tersebut,” katanya.
Ia menjelaskan tidak ada syarat khusus untuk menjadi anggota koperasi. Warga cukup berdomisili di desa atau kelurahan setempat, serta menyetor simpanan pokok dan simpanan wajib. Menurutnya, dengan keterlibatan langsung masyarakat, koperasi akan semakin transparan, akuntabel, dan mampu berkembang.
Shalihin menambahkan, koperasi bukan hanya instrumen ekonomi formal, melainkan wadah kebersamaan yang bisa menjadi penopang utama ekonomi rakyat. Karena itu, peran generasi muda dinilai sangat vital untuk memastikan koperasi tidak berhenti sebagai papan nama.
Ketua HMJ Pendidikan Ekonomi UHO, Gina Fazriati, menyampaikan seminar memang dirancang agar mahasiswa memahami persoalan koperasi sekaligus mendorong solusi nyata. Ia mengatakan visi keilmuan FKIP UHO Kendari sejalan dengan semangat revitalisasi koperasi yang diangkat dalam seminar HMJ Pendidikan Ekonomi.
Prodi itu menargetkan lahirnya pendidik, wirausahawan, serta praktisi koperasi yang cerdas, komprehensif, dan berkarakter mulia sesuai karakteristik wilayah pesisir, kepulauan, dan pedesaan. Dengan bekal keilmuan itu, mahasiswa didorong bukan hanya memahami teori, tetapi juga mampu memberi solusi bagi tantangan nyata perekonomian rakyat di tingkat lokal.
“Revitalisasi koperasi penting agar keberadaannya kembali ke tujuan utama, yaitu kesejahteraan anggota dan penguatan ekonomi kerakyatan,” ucapnya.
Post Views: 30