Si Tina Mendia, Inovasi Pemkot Kendari Tekan Stunting Sejak Dini

13 hours ago 8

Kendari – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus memperkuat komitmennya menekan angka stunting di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui berbagai program inovatif. Salah satunya dengan program Si Tina Mendia atau Aksi Sehatkan Ibu Hamil dan Anak melalui Antenatal Care (ANC) di Fasilitas Kesehatan, yang kini menjadi ujung tombak pencegahan stunting pada ibu hamil.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, di triwulan III 2025 jumlah balita dengan kondisi tinggi badan tidak sesuai umur pada Februari tercatat 539 balita. Namun, pada Juli – Agustus jumlah itu menurun menjadi 500 balita dari total lebih 33 ribu balita di Kota Kendari.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Kendari, Hasmirah, menuturkan angka itu masih jauh dari target yang diharapkan. Pemerintah pusat menargetkan prevalensi stunting nasional tahun 2025 turun hingga 14 persen, sementara Pemkot Kendari menargetkan 18 persen.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Kendari, Hasmirah.Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Kendari, Hasmirah. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (29/9/2025).

Berdasarkan aplikasi e-PPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), prevalensi stunting di Kota Kendari saat ini berada di kisaran 2,1 persen.

Dalam upaya mencapai target tersebut, Dinkes Kota Kendari mengedepankan intervensi gizi sejak dini. Program Si Tina Mendia menjadi inovasi unggulan karena menyasar ibu hamil agar teredukasi dan terpantau secara menyeluruh.

“Lewat Si Tina Mendia, ibu hamil akan mendapatkan pemeriksaan rutin, termasuk USG, edukasi dari dokter spesialis, hingga pemberian tablet tambah darah. Program ini hadir di seluruh puskesmas di Kendari,” jelas Hasmirah kepada Kendariinfo, Senin (29/9/2025).

Program Si Tina Mendia menekankan pentingnya ANC minimal enam kali selama masa kehamilan. Dengan pendampingan intensif, risiko kematian ibu maupun anak dapat ditekan.

Pelayanan ibu hamil di Posyandu Kemuning, Lorong Lasiiwoy di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.Pelayanan ibu hamil di Posyandu Kemuning, Lorong Lasiiwoy di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).

“Kita tidak bisa menunggu anak lahir baru mencegah stunting, itu sudah terlambat. Pencegahannya dimulai sejak dari remaja putri, ibu hamil, hingga bayi lahir,” ujarnya.

Selain Si Tina Mendia, Dinkes Kota Kendari juga gencar membagikan tablet tambah darah kepada remaja putri melalui sekolah. Langkah ini diambil karena remaja merupakan kelompok yang rentan anemia, yang berpotensi melahirkan generasi dengan gizi kurang bila tidak dicegah sejak dini.

“Remaja putri di SMP dan SMA rutin diberikan tablet tambah darah melalui sekolah. Intervensi ini sangat penting dalam rangka pencegahan stunting jangka panjang,” tambahnya.

Seorang ibu dan anak saat melakukan konsultasi gizi di Posyandu Kemuning, Lorong Lasiiwoy di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.Seorang ibu dan anak saat melakukan konsultasi gizi di Posyandu Kemuning, Lorong Lasiiwoy di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).

Upaya lain yang tidak kalah penting adalah penguatan fasilitas kesehatan. Saat ini, 226 posyandu di Kota Kendari telah dilengkapi alat antropometri standar untuk memantau pertumbuhan balita. Selain itu, 15 puskesmas juga sudah memiliki layanan USG yang dioperasikan dokter terlatih.

“Kita juga melakukan orientasi untuk tenaga medis dan bidan agar makin siap mendampingi masyarakat,” tegasnya.

Pemkot Kendari berharap program-program tersebut bisa berjalan secara berkesinambungan. Bukan hanya menekan angka stunting, tetapi juga menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama.

“Intinya, kita ingin melahirkan generasi sehat sejak dalam kandungan. Dengan Si Tina Mendia, kita tidak hanya bicara soal stunting, tetapi juga tentang masa depan anak-anak Kota Kendari,” pungkasnya.

Dengan hadirnya inovasi Si Tina Mendia, Pemkot Kendari menegaskan keseriusannya dalam melahirkan generasi emas yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Melalui intervensi sejak remaja hingga ibu hamil, Kota Kendari terus melangkah menuju kota bebas stunting di masa depan.

Post Views: 80

Read Entire Article
Rapat | | | |