Dinkes Catat Tren Penurunan Stunting di Kota Kendari pada Triwulan III 2025

1 day ago 10

Kendari – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dalam menekan angka stunting mulai menunjukkan hasil, meski penurunannya belum signifikan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, di triwulan III 2025 jumlah balita dengan kondisi tinggi badan tidak sesuai umur pada Februari tercatat 539 balita. Namun, pada Juli – Agustus jumlah itu menurun menjadi 500 balita dari total lebih 33 ribu balita di Kota Kendari.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Kendari, Hasmirah, menuturkan, meski penurunan angka stunting di Kota Kendari tidak begitu signifikan, namun patut disyukuri.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Kendari, Hasmirah.Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Kendari, Hasmirah. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (29/9/2025).

“Menurunkan stunting itu tidak segampang membalik telapak tangan. Tetapi kita patut bersyukur karena tren penurunan mulai terlihat sejak awal tahun hingga triwulan ketiga ini,” tutur Hasmirah kepada Kendariinfo, Senin (29/9/2025).

Meski penurunannya masih kecil, Hasmirah menilai capaian tersebut sebagai tanda positif. Ia menegaskan upaya yang dilakukan tidak boleh berhenti sampai di sini, sebab target penurunan stunting terus dikejar. Saat ini, target nasional menunggu arahan resmi dari pemerintah pusat, sementara Kota Kendari telah menetapkan target lokal sebesar 18 persen.

“Kalau berdasarkan aplikasi e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), angka kita saat ini berada di posisi 2,1 persen. Aplikasi ini mencatat data pertumbuhan dan perkembangan anak balita sehingga menjadi rujukan dalam pemantauan,” jelasnya.

Untuk mencapai target tersebut, Dinkes Kota Kendari gencar menjalankan berbagai program intervensi. Salah satunya pemberian makanan tambahan berbahan lokal kepada balita dengan status gizi kurang, sebagai langkah pencegahan sebelum masuk kategori stunting.

Pelayanan ibu hamil di Posyandu Kemuning, Lorong Lasiiwoy di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.Pelayanan ibu hamil di Posyandu Kemuning, Lorong Lasiiwoy di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).

Pencegahan juga dilakukan sejak masa kehamilan. Dinkes Kota Kendari meluncurkan inovasi Si Tina Mendia (Aksi Sehatkan Ibu Hamil dan Anak melalui Antenatal Care di Fasilitas Kesehatan). Program ini memastikan setiap ibu hamil mendapatkan pemeriksaan minimal enam kali, termasuk layanan USG, edukasi kesehatan dari dokter spesialis, serta distribusi tablet tambah darah.

“Pencegahan stunting tidak bisa menunggu sampai anak lahir, itu sudah terlambat. Karena itu intervensi kita mulai dari ibu hamil bahkan sejak remaja putri dengan pemberian tablet tambah darah melalui sekolah-sekolah,” ujarnya.

Selain program berbasis edukasi, Dinkes Kota Kendari juga memperkuat fasilitas kesehatan di puskesmas dan posyandu. Saat ini, 226 posyandu telah dilengkapi alat antropometri sesuai standar untuk memantau pertumbuhan anak secara akurat.

Alat pengukuran berat badan bayi yang ada di Posyandu Kemuning, Lorong Lasiiwoy di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.Alat pengukuran berat badan bayi yang ada di Posyandu Kemuning, Lorong Lasiiwoy di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).

Sementara itu, layanan USG tersedia di 15 puskesmas dengan tenaga medis yang sudah mendapat pelatihan. Hal ini diharapkan mampu menekan risiko kematian ibu dan bayi sekaligus menjadi bagian penting dalam pencegahan stunting.

“Kami juga melakukan orientasi untuk memperkuat kapasitas tenaga medis dan bidan. Jadi, bukan hanya fokus mencegah stunting, tetapi juga menurunkan angka kematian ibu dan anak sebagai prioritas utama,” tambahnya.

Meski perjalanan masih panjang, Dinkes Kota Kendari optimistis dengan berbagai program yang telah dijalankan. Kolaborasi lintas sektor, keterlibatan masyarakat, serta dukungan fasilitas kesehatan diyakini mampu mempercepat penurunan stunting di ibu kota Sulawesi Tenggara (Sultra) ini.

“Harapan kita, tren penurunan yang mulai terlihat bisa makin tajam ke depan. Makin sedikit anak yang tercatat stunting, artinya makin banyak generasi Kota Kendari yang tumbuh sehat, cerdas, dan produktif,” pungkasnya.

Dengan langkah tersebut, Pemkot Kendari menegaskan komitmennya membangun generasi emas yang sehat sejak dini. Penurunan stunting bukan sekadar target angka, melainkan investasi besar untuk masa depan kota dan bangsa.

Post Views: 85

Read Entire Article
Rapat | | | |