Kendari – Di usia 24 tahun, Zalena Tajani berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan. Putri asal Kabupaten Muna ini lulus dari program double degree Sampoerna University dan University of Arizona, Amerika Serikat, berkat perjuangan gigih dan beasiswa penuh dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Zalena, anak pertama dari pasangan Ibu Karsih, pegawai di Badan Pendapatan Daerah Muna dan almarhum La Ode Muhammad Haris yang pernah bertugas sebagai polisi, lahir dan besar di Kendari. Sejak usia dua tahun, ia tinggal bersama kakek-neneknya setelah kedua orang tuanya bercerai.
Masa remajanya dihabiskan berpindah-pindah sekolah, awalnya di SMAN 9 Kendari, lalu menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMAN 1 Raha. Setelah sempat menjalani masa “gap year” untuk mengejar impian masuk STAN dan gagal, Zalena mencoba mengikuti seleksi beasiswa Sampoerna University sebanyak dua kali.

“Tes pertama saya gagal, padahal saat itu beban saya berat sekali karena seminggu sebelum tes tahap akhir, ayah saya meninggal. Beliau sosok yang sangat berarti buat saya,” katanya kepada Kendariinfo, Jumat (23/5/2025).
Namun kegagalan itu justru menjadi titik balik. Setelah sempat kuliah setahun di STAI Raha, ia kembali mencoba seleksi beasiswa Sampoerna University dan berhasil. Sejak 2021, Zalena resmi terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Manajemen di Sampoerna University, sekaligus menjalani program double degree di University of Arizona untuk jurusan Business Administration.
“Sejak SMP saya memang sudah tertarik dengan dunia bisnis. Dulu saya pernah menjual keripik dari tulang ikan yang saya produksi sendiri. Saya juga sering bantu usaha kecil-kecilan ibu dan nenek saya,” tuturnya.
Pada tahun kedua perkuliahannya, Zalena mulai mengambil kelas dari University of Arizona secara daring. Puncaknya, pada 2023 ia berangkat langsung ke kampus di Tucson, Arizona, mengikuti program musim panas selama 11 minggu yang seluruh biayanya ditanggung oleh Pemprov Sultra.
“Tidak hanya biaya pendidikan, saya juga dapat uang saku, laptop, asuransi, bahkan tiket pesawat, semuanya ditanggung. Saya hanya tinggal belajar,” katanya.
Selama menempuh pendidikan, Zalena mengeklaim dirinya sebagai mahasiswa yang disiplin dan konsisten. Sistem pembelajaran ketat dengan penilaian presisi di Sampoerna University membuatnya terbiasa bekerja keras. Bahkan, keterlambatan satu menit mengumpulkan tugas bisa membuat nilainya gugur.
Selain aktif dalam akademik, Zalena juga tergabung dalam Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), dan terlibat di berbagai program internasional seperti ASEAN Young Leaders Program serta kompetisi bisnis tingkat Asia Tenggara.
Kini, setelah menyelesaikan kuliah, ia sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan studi magister sembari mencari peluang kerja. Bagi Zalena, pendidikan adalah investasi terbaik yang harus diperjuangkan.
“Saya ingin kehidupan yang lebih baik. Saya ingin bangga dengan diri sendiri. Saya ingin membuktikan bahwa anak daerah juga bisa menembus dunia,” tegasnya.
Zalena pun menyampaikan terima kasih mendalam kepada Pemprov Sultra dan berharap program beasiswa seperti yang ia terima bisa terus berlanjut.
“Banyak anak-anak muda Sultra yang punya potensi besar, tetapi terhambat ekonomi. Pemerintah bisa mengubah masa depan mereka lewat pendidikan,” ucapnya.
Kepada generasi muda, Zalena berpesan agar jangan takut bermimpi besar. “Jangan biarkan ucapan orang lain mematahkan semangatmu. Mimpimu belum cukup tinggi kalau belum ditertawakan orang,” bebernya.
Penulis: Hasmin.
Editor: kendariinfo
Post Views: 50