Tanpa Sokongan Pemerintah, Lansia asal Muna Promosikan Kaghati di Denmark

1 day ago 5

Muna – Pria lanjut usia (lansia) asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama La Sima (71). Warga Desa Waara, Kecamatan Lohia itu akan bertolak ke Denmark untuk memperkenalkan Kaghati, layang-layang tradisional khas Muna dalam ajang internasional Fano Word Kite Festival yang digelar pada 19 – 22 Juni 2025 mendatang.

Namun di balik keikutsertaannya yang membanggakan itu, tersimpan cerita pilu. Ia bersama rekannya, La Negara tidak mendapatkan bantuan biaya akomodasi dari pemerintah Kabupaten Muna maupun Pemerintah Provinsi Sultra. Demi mewujudkan keikutsertaannya, La Sima harus menggunakan dana pribadi untuk perjalanan dari Muna ke Jakarta.

Menurut keterangan menantunya, Ramla Wati (33), sang mertua telah berupaya mencari dukungan dari berbagai pihak pemerintah daerah, namun hasilnya nihil.

La Sima (tengah), La Negara (kiri) bersama sanak famili saat hendak terbang ke Jakarta untuk festival layang-layang di Denmark.La Sima (tengah), La Negara (kiri) bersama sanak famili saat hendak terbang ke Jakarta untuk festival layang-layang di Denmark. Foto: Istimewa.

“Beliau sudah bolak-balik cari bantuan. Ke Dinas Pariwisata, ke bupati, sampai ke Gubernur. Tapi tidak ada yang membantu,” ungkap Ramla, Rabu (11/6/2025).

Padahal, kata Ramla, La Sima bukan orang baru di dunia layang-layang tradisional. Ia sudah beberapa kali mewakili daerah di berbagai festival budaya internasional, memperkenalkan Kaghati, layang-layang berbahan dasar daun kaghati kolope, yang telah menjadi simbol budaya masyarakat Muna.

Beruntung, untuk perjalanan dari Jakarta ke Denmark, La Sima mendapat bantuan dari komunitas Persatuan Layang-layang Indonesia (Pelangi) yang menjembatani keikutsertaannya di festival bergengsi itu.

“Dari Jakarta ke Denmark itu dibantu Pelangi, tapi dari Muna ke Jakarta beliau harus tanggung semua biayanya sendiri,” jelas Ramla.

La Sima dijadwalkan terbang ke Jakarta dalam waktu dekat sebelum melanjutkan penerbangan ke Denmark bersama tim dari Pelangi. Keikutsertaannya di Fano World Kite Festival menjadi kesempatan besar untuk memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya Muna, ke panggung dunia.

Nah sekarang Makin Tahu Indonesia kan!!

Post Views: 115

Read Entire Article
Rapat | | | |