3 months ago
129
Muna – Polisi masih mendalami penyebab kematian pria berinisial LOO (61), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ditemukan meninggal dengan sejumlah luka fisik di tubuhnya di Desa Fongkaniwa, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (26/5/2025) pagi.
Korban ditemukan dalam posisi telungkup di tepi Jalan Poros Wakuru – Walengkabola. Tubuhnya terjepit di antara pagar rumah warga dan sebuah batu besar yang menindih bagian perut dan dada. Tim medis dari Puskesmas Walengkabola bersama Tim Inafis Polres Muna mencatat luka robek pada dagu kiri dan lecet di dada, perut, lutut, dan tumit korban.
Kasi Humas Polres Muna, Ipda Baharuddin, menyebut dugaan sementara korban mengalami kecelakaan lalu lintas atau tertabrak. Meski begitu, polisi masih akan mendalami penyebab kematian korban secara utuh.
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penemuan jenazah pria berinisial LOO (61), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Desa Fongkaniwa, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: Istimewa. (26/5/2025).“Dugaan sementara kami adalah kecelakaan lalu lintas, tetapi kami terus mendalami kronologinya secara menyeluruh,” katanya.
Baharuddin menjelaskan penemuan mayat pertama kali dilaporkan La Inda (46), warga Desa Lahontohe, Kecamatan Tongkuno, sekira pukul 05.30 Wita. Setiba di Desa Fongkaniwa, La Inda melihat korban dalam posisi tak bernyawa.
Saksi lain, La Dome, menyebut korban terakhir kali terlihat sedang duduk sendirian dan makan di sebuah deker dekat lokasi kejadian, Minggu (25/5) malam sekira pukul 19.30 Wita. Warga sekitar juga mengaku tidak mendengar suara mencurigakan sepanjang malam.
Polisi sudah mendatangi lokasi kejadian dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengumpulkan informasi. Tim medis dan polisi terus berkoordinasi untuk mengungkap fakta di balik kematian korban. Dalam pakaian korban ditemukan uang tunai sebesar Rp215 ribu yang menepis dugaan kriminal seperti perampokan.
LOO sendiri merupakan warga Desa Watondo, Kecamatan Tongkuno Selatan, yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan sejak 1987. Korban dikenal kerap berpindah tempat tidur, dari pondok kebun hingga di bawah pohon.
Jasad korban telah diserahkan kepada keluarganya di Desa Matano Oe, Kecamatan Tongkuno, untuk proses pemakaman. Polisi mengimbau masyarakat yang memiliki informasi tambahan segera melapor untuk membantu penyelidikan.
“Kami sangat mengharapkan peran aktif masyarakat agar kasus ini dapat terungkap dengan jelas,” tutupnya.
Mayat Pria Diduga ODGJ Ditemukan di Pinggir Jalan Tongkuno, Muna
Post Views: 91
