Camp Kebangsaan Merah Putih GMNI Sultra, Refleksi HUT ke-80 RI

4 weeks ago 30

Kendari – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Camp Kebangsaan Merah Putih dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat dan Sabtu, (15 dan 16) Agustus 2025, bertempat di Kolam Retensi Boulevard, Jalan Boulevard, Kelurahan Lepolepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sultra.

Camp Kebangsaan ini bertujuan memperkuat ideologi dan nilai-nilai kebangsaan, sekaligus menjadi langkah memperkokoh barisan GMNI Sultra pasca-Kongres GMNI XXII di Bandung. Koordinator acara, Bung Al Amin, menyebut kegiatan ini merupakan bentuk refleksi kemerdekaan bagi kader GMNI maupun masyarakat Sultra.

Sekretaris DPD GMNI Sultra, Hasir.Sekretaris DPD GMNI Sultra, Hasir. Foto: Istimewa.

“Pentingnya kader GMNI menerapkan semangat perjuangan Bung Karno dan para pahlawan yang telah gugur, serta tetap memiliki kesadaran ideologis yang kuat,” katanya.

Kegiatan ini juga berkolaborasi bersama Ikatan Senam Dance Mix Indonesia Sultra dengan agenda pembentangan bendera Merah Putih, senam sore, serta sharing session GMNI.

Sementara itu, Sekretaris DPD GMNI Sultra, Hasir, menekankan bahwa Camp Kebangsaan Merah Putih adalah momentum penting bagi kader GMNI untuk tetap eksis di era global dalam menghadapi tantangan zaman. Ia juga menyinggung isu pemasangan bendera hitam berlogo one piece yang sempat muncul di media sosial dan menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat.

Hasir menegaskan, kegiatan ini adalah wujud konsistensi GMNI dalam mengawal HUT ke-80 RI sekaligus menghadapi isu-isu dekadensi bangsa akibat pengaruh budaya luar. Camp Kebangsaan juga menjadi ajang silaturahmi kader pasca-Kongres XXII di Bandung, guna menyatukan ide dan gagasan di tengah konflik internal organisasi.

“Kami berharap konflik tiga kepemimpinan di tubuh GMNI segera selesai. Jika berlarut-larut, kepercayaan mahasiswa dapat menurun. Karena itu, kader harus solid, produktif, dan fokus pada isu-isu strategis,” ujarnya.

Momentum 17 Agustus 2025, kata Hasir, kembali mengingatkan bahwa kemerdekaan sejati belum selesai selama rakyat masih tertindas, pendidikan belum merata, lapangan kerja terbatas, dan keadilan sosial belum sepenuhnya ditegakkan.

“GMNI harus berdikari untuk memastikan jembatan emas itu tidak runtuh. Tidak ada ruang bagi penjajahan gaya baru, oligarki yang menindas rakyat, atau kepentingan sempit yang memecah belah persatuan nasional,” tegasnya.

Ia pun menyerukan seluruh elemen GMNI, mulai dari DPK, DPC, DPD hingga alumni, agar tetap setia pada perjuangan Bung Karno dan terus mengobarkan semangat perjuangan demi persatuan bangsa.

Post Views: 85

Read Entire Article
Rapat | | | |