Kendari – Sebanyak 13 siswi SMPN 1 Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), diduga saling ajak untuk mengonsumsi narkotika jenis tembakau sintesis (sinte). Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, para siswi mengonsumsi sinte untuk obat penggemuk dan penenang.
“Katanya obat penenang. Bahkan dari siswa saling memberikan masukan bahwa ini obat gemuk, ternyata tidak,” ujar Kasat Narkoba Polresta Kendari, AKP Andi Musakkir saat ditemui di SMPN 1 Kendari, Selasa (23/9/2025).
Musakkir mengungkapan salah satu siswi membeli sinte per linting seharga Rp50 ribu melalui media sosial (medsos) Instagram. Oleh karena itu, pihaknya akan mengejar pelaku yang menjual sinte tersebut.
 Kasat Narkoba Polresta Kendari, AKP Andi Musakkir. Foto: Istimewa. (23/9/2025).
Kasat Narkoba Polresta Kendari, AKP Andi Musakkir. Foto: Istimewa. (23/9/2025).“Secepatnya penjual itu kami lakukan tegas. Kami tindak tegas dan melakukan penangkapan,” ujarnya.
Dia menjelaskan polisi telah memeriksa 15 siswi SMPN 1 Kendari setelah diduga mengonsumsi sinte, Selasa (22/9). Dari 15 siswi, hanya 13 orang yang terlibat. Polisi awalnya berencana membawa semua siswi yang mengonsumsi sinte ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari, Selasa (23/9).
Namun, dari 13 siswi yang terlibat, hanya 4 orang saja dibawa ke BNN Kendari, karena terindikasi sebagai pengguna berat. Sementara siswi lainnya akan dibina terlebih dahulu.
“Kami rencananya bawa semua, karena ini umurnya rata-rata 14 dan 13 tahun. Pihak sekolah juga kita sarankan rencananya kami bawa semua. Namun, dari pihak sekolah maupun orang tuanya dia dibina dulu di sini. Memang yang sudah terindikasi betul itu orang tuanya membawa ke BNN,” jelasnya.
 Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari, Fitriani Sinapoy. Foto: Istimewa. (23/9/2025).
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari, Fitriani Sinapoy. Foto: Istimewa. (23/9/2025).Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari, Fitriani Sinapoy, menilai kasus itu erat kaitannya dengan faktor lingkungan dan kurangnya perhatian keluarga.
“Sebagian besar penyalahgunaan narkotika berawal dari pergaulan. Oleh karena itu, kami akan memperkuat sosialisasi pencegahan dan layanan konseling bagi anak serta orang tua,” kata Fitriani.
Ketua Tim Pencegahan BNN Kota Kendari, Nur Adnan Aga, memastikan penanganan para siswi akan mengacu pada standar rehabilitasi.
 Ketua Tim Pencegahan BNN Kota Kendari, Nur Adnan Aga. Foto: Istimewa. (23/9/2025).
Ketua Tim Pencegahan BNN Kota Kendari, Nur Adnan Aga. Foto: Istimewa. (23/9/2025).“Kami punya klinik. Nanti ditentukan apakah cukup rawat jalan atau harus rawat inap sesuai tingkat pemakaian,” ujarnya.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMPN 1 Kendari, Ahmad Yani, mengaku dilema dalam memberikan sanksi kepada para siswinya. Namun, Ahmad Yani mengklarifikasi terkait jumlah siswi yang ikut terlibat. Dia menyebut hanya 13 siswi yang ikut mengonsumsi sinte, sedangkan dua lainnya tidak terlibat.
“Saya klarifikasi itu jumlahnya 13, bukan 15 siswi, ya. Kalau ikut aturan mestinya dikeluarkan. Namun, karena masih di bawah umur, kami koordinasikan bersama pihak BNN,” tandasnya.
Kasus itu mencuat usai video sejumlah siswi mengonsumsi sinte dalam kamar viral di media sosial, Senin (22/9). Setelah ditelusuri polisi, video tersebut direkam di salah satu rumah di Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat, Senin (15/9). Sementara video viral lainnya berdurasi 21 detik memperlihatkan seorang siswi mengeluarkan lintingan dari tas ransel cokelat yang direkam pada Rabu (17/9).
 Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMPN 1 Kendari Ahmad Yani. Foto: Istimewa. (23/9/2025).
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMPN 1 Kendari Ahmad Yani. Foto: Istimewa. (23/9/2025).Belasan Siswi SMPN di Kendari yang Viral Pesta Narkotika Patungan Beli Sinte Lewat Instagram
Post Views: 128

 1 month ago
                                41
                        1 month ago
                                41
                    
















































