Program Genting untuk Tekan Stunting di Kendari Sasar 1.018 Keluarga Berisiko

6 days ago 15

Kendari – Upaya menekan angka stunting di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kini mendapat dorongan baru melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Peduli Stunting (Genting). Program yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari ini menargetkan keluarga berisiko sebagai penerima utama. Tahun ini, sebanyak 1.018 keluarga masuk dalam daftar intervensi.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Kendari, Jahudding, menjelaskan Genting tidak sekadar program bantuan makanan tambahan. Lebih dari itu, program ini menjadi strategi komprehensif yang melibatkan banyak pihak. Keluarga penerima mendapat dukungan gizi, pendampingan pola asuh, edukasi kesehatan, hingga pemantauan pertumbuhan anak.

“Program Genting sudah berjalan dan menyasar 1.018 keluarga berisiko stunting. Mereka diberi edukasi mengenai pola hidup sehat dan tambahan makanan bergizi. Dampaknya mulai terasa karena makin banyak keluarga yang sadar pentingnya menjaga gizi anak sejak dini,” kata Jahudding kepada Kendariinfo, Senin (25/8/2025).

Kepala Dinas P2KB Kota Kendari, Jahudding.Kepala Dinas P2KB Kota Kendari, Jahudding. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo (27/9/2022).

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran menegaskan stunting adalah masalah serius. Menurutnya, kondisi tersebut bukan hanya ditandai oleh postur tubuh anak yang pendek, tetapi juga mencerminkan kekurangan gizi kronis yang berdampak pada kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Karena itu, pemerintah kota menyusun strategi lintas sektor yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Intervensi dilakukan tidak hanya melalui distribusi makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, tetapi juga peningkatan layanan posyandu dan puskesmas, penyediaan sanitasi serta air bersih, hingga edukasi masyarakat agar lebih peduli pada pola hidup sehat.

“Upaya pemerintah saja tidak cukup. Diperlukan sinergi lintas sektor, baik pemerintah pusat, daerah, swasta, maupun masyarakat luas,” ujar Siska.

Jelas Siska, Program Genting lahir sebagai jawaban. Melalui pendekatan orang tua asuh, masyarakat yang mampu diajak membantu keluarga berisiko stunting. Bantuan diberikan bukan hanya berupa pangan, tetapi juga pendampingan kehamilan, edukasi pola asuh, hingga dukungan menjaga jarak kelahiran.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran.Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran. Foto: Istimewa.

Konsep itu diharapkan mampu membangun gerakan bersama, sehingga stunting tidak lagi dianggap hanya sebagai tanggung jawab pemerintah, melainkan kepedulian seluruh warga Kota Kendari.

“Melalui Genting, kami ingin pencegahan stunting benar-benar menjadi gerakan kolaboratif. Semua pihak memiliki peran, dan dengan kebersamaan inilah kita bisa menurunkan angka stunting di Kota Kendari,” lanjutnya.

Dengan menyasar 1.018 keluarga berisiko, Pemkot Kendari berharap program Genting mampu menekan angka prevalensi stunting secara signifikan. Lebih dari sekadar capaian angka, target utama adalah mencetak generasi emas Kota Kendari yang sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan.

Suasana anak bermain pasir pantai di Pulau Senja.Suasana anak bermain pasir pantai di Pulau Senja. Foto: Yusrin Ramadhan/Kendariinfo. (23/5/2021).

Post Views: 90

Read Entire Article
Rapat | | | |