Kendari – Pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus utama Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII, Chriswanto Santoso dalam gelaran media gathering menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) VII LDDI Sulawesi Tenggara (Sultra), di Kota Kendari, Jumat (19/12/2025).
Chriswanto menjelaskan, pengembangan SDM itu salah satunya melalui pemanfaatan teknologi di sektor pertanian dengan mendorong penerapan smart farming untuk mengubah cara pandang terhadap profesi petani.
“Selama ini petani sering dipersepsikan sebagai pekerjaan yang kotor dan tertinggal. Padahal, dengan sistem pertanian berbasis teknologi, seperti pengairan otomatis, pertanian justru bisa dikelola secara modern dan efisien,” jelasnya.
Smart farming tersebut, tegas Chriswanto, harus diterapkan oleh seluruh pondok pesantren LDII, termasuk di Sultra
LDII sendiri telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi, termasuk Institut Pertanian Bogor (IPB) serta beberapa institut lainnya, dengan melibatkan pelajar dari berbagai latar belakang keilmuan. Program pertanian berbasis teknologi ini sebelumnya telah diterapkan di Garut, Jombang, dan Jakarta, dan ke depan akan mulai dikembangkan di Sultra dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong.
“Prinsipnya, lahan sekecil apa pun bisa dimanfaatkan. Ini menjadi bagian dari upaya mengurangi ketergantungan pangan dari luar daerah,” katanya.
LDII juga menyoroti penguatan program sorgum di Sultra yang akan difokuskan di sejumlah daerah, antara lain Kolaka Timur, Konawe, dan Wakatobi, dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat.
Selain sektor pertanian, LDII juga memperkuat komunikasi lintas organisasi, salah satunya dengan menggelar dialog bersama Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, organisasi kemasyarakatan keagamaan, hingga Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dialog tersebut difokuskan pada penguatan moderasi beragama dalam bingkai sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. LDII juga secara rutin menyelenggarakan sekolah virtual berskala nasional.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Sultra, La Ode Kadir, menyampaikan Muswil VII akan membahas tiga agenda utama, yakni penyusunan program kerja organisasi, perumusan rekomendasi, serta evaluasi kepengurusan untuk periode 2025 – 2030.
“Perencanaan program ke depan tentu membutuhkan kerja sama banyak pihak. Karena itu, kami terus menjalin silaturahmi dan melakukan audiensi dengan berbagai pemangku kepentingan,” ujar Kadir.
Ia menambahkan, LDII Sultra telah menyiapkan skema regenerasi dan pengkaderan guna memastikan kesinambungan kepemimpinan organisasi. La Ode Kadir juga memastikan pelaksanaan Muswil berlangsung aman dan kondusif.
“Saya tidak lagi mencalonkan diri dan siap mendukung siapa pun yang nantinya terpilih sebagai Ketua DPW,” tandasnya.
Post Views: 66

4 hours ago
1













































