Fakta Baru Tawuran Berujung Pengeroyokan Libatkan Seratusan Pelajar dari 10 Sekolah di Kendari

2 months ago 54

Kendari – Polresta Kendari mengungkap fakta baru kasus tawuran berujung pengeroyokan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (22/8/2025). Kasus ini melibatkan seratusan pelajar dari 10 sekolah di Kendari.

Insiden pengeroyokan itu mengakibatkan siswa SMAN 12 Kendari berinisial ANR (16) sehingga harus dirawat intensif di RS Bahteramas Kendari pada Minggu (17/8).

Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Welliwanto Malau mengatakan, seratusan pelajar merencanakan aksi penyerangan ke STM atau SMKN 2 Kendari di Pantai Batu Gong, Kecamatan Lalunggasumeeto, Kabupaten Konawe usai upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI), Minggu (17/8).

Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Welliwanto Malau (tengah) dan Kanit PPA Satreskrim Polresta Kendari, Aiptu A. Rais Patanra (kiri) saat press release kasus pengeroyokan siswa.Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Welliwanto Malau (tengah) dan Kanit PPA Satreskrim Polresta Kendari, Aiptu A. Rais Patanra (kiri) saat press release kasus pengeroyokan siswa. Foto: Herlis Ode Mainuru/Kendariinfo. (22/8/2025).

“Berbeda-beda sekolah, SMAN 11, SMAN 12, SMKN 6, SMAN 5, SMKN 1, MAN 1, dan lainnya. Jadi beraneka ragam sekolah (yang ikut konvoi),” kata AKP Welliwanto saat press release di Mapolresta Kendari, Jumat (22/8).

Sementara, Kanit PPA Satreskrim Polresta Kendari, Aiptu A. Rais Patanra menjelaskan, peristiwa itu berawal dari adanya pertemuan sekitar seratusan pelajar dari 10 sekolah di Batu Gong dengan agenda foto-foto.

“Di sanalah muncul kesepakatan untuk menyerang STM (SMKN 2 Kendari), tidak disebutkan siswanya, hanya sekolahnya STM. Kemudian dari 10 sekolah ini mereka kurang lebih sekitar 100 orang dari arah Batu Gong menuju ke STM,” jelas Aiptu A. Rais Patanra.

Sepulang dari Batu Gong, seratusan siswa ini dibagi menjadi tiga kelompok, dua kelompok dari gengster bernama Trepers 24 dan Black 1 mengarah ke kawasan THR, Jalan Budi Utomo, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wuawua.

“Dibagi menjadi tiga kelompok, dua kelompok masuk mengarah lewat THR, yang satu kelompok lewat Kantor Wali Kota Kendari,” ujar dia.

Saat melintas di kawasan THR, dua kelompok pelajar itu berpapasan dengan siswa berinisial ANR dan rekannya SL yang berboncengan naik motor. Kemudian, dari dua kelompok pelajar itu ada yang meneriaki ANR bahwa dia adalah anak STM.

“Korban dari arah lampu merah Wuawua. Sesampainya korban di pom bensin THR, korban diteriaki bahwa dialah dari STM dari dua kelompok siswa ini. Teriakan STM itulah memicu anak-anak dua kelompok ini untuk mengejar korban,” sambungnya.

Selanjutnya, korban ANR dikeroyok dengan cara dipukul pakai kayu, kepalan tangan, ditendang, dan dilempari batu bahkan ditarik tasnya hingga terjatuh dari atas motor di depan Lorong Sepakat, kawasan THR. Sedangkan SL, tetap jalan dan menambah kecepatan motornya.

“Terjadilah pengeroyokan terhadap korban sehingga mengalami luka berat,” ujarnya.

Dia menyebut, para kelompok pelajar tersebut melakukan aksi konvoi dengan tujuan untuk balas dendam kepada siswa STM.

“Selanjutnya barang bukti yang berhasil kami sita yaitu, ada batu ditemukan di TKP, satu unit motor, sepasang sepatu. Helm dan seragam sekolah korban masih dalam pencarian karena korban di TKP dibawa langsung ke Rumah Sakit Bhayangkara dan dirujuk ke Rumah Sakit Bahteramas,” tutupnya.

Sebelumnya, polisi menetapkan lima tersangka dalam kasus pengeroyokan ini. Empat pelajar tersangka masing-masing berinisial A (17), R (15), AT (17), dan P alias MG (17), sedangkan satu tersangka berinisial Y masih diburu polisi.

Polisi Tetapkan 5 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Siswa di Kendari, 1 DPO

Post Views: 184

Read Entire Article
Rapat | | | |