Dipromosikan Mantan Wali Kota Kendari, Proyek Metaverse Kini Hilang Tanpa Jejak

2 hours ago 3

Kendari – Program Kendari Metaverse atau Kendariverse yang sempat dipromosikan besar-besaran oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari pada 2022 kini hilang tanpa jejak. Proyek berbasis teknologi yang digadang-gadang menjadi lompatan digital pelayanan publik itu, bak proyek mercusuar yang hanya ramai di panggung seremoni.

Kendariverse diluncurkan langsung oleh mantan Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, menjelang penutupan Kendari Expo 2022 dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Kendari ke-191 di Lapangan Benubenua, Sabtu (14/5/2022) lalu. Saat itu, proyek ini diklaim akan diterapkan dalam birokrasi pemerintahan hingga Mal Pelayanan Publik (MPP).

Namun, tiga tahun berselang, program tersebut tak lagi terdengar gaungnya. Tak ada implementasi, tak ada evaluasi, bahkan tak jelas keberlanjutannya.

Sulkarnain Kadir kala itu begitu membanggakan proyek ini. Ia sempat mempertontonkan penelusuran virtual Kantor Wali Kota Kendari dan MPP menggunakan perangkat Virtual Reality (VR) di hadapan publik. Kendariverse disebut-sebut sebagai wajah baru pelayanan modern dan sarana promosi wisata Kota Kendari.

Proyek ini diketahui dibangun oleh PT Abadi Berkarya Indonesia yang berbasis di Jakarta dengan dukungan tim riset lokal Kendari. Inisiatornya, Rendra Manaba, bahkan pernah mempresentasikan konsep tersebut secara langsung kepada Sulkarnain dalam sebuah agenda buka puasa bersama pada Ramadan 2022.

Namun semua janji itu kini tinggal narasi lama. Program yang sempat dipamerkan hingga ke perayaan HUT Sultra di Baubau itu nyatanya tak pernah benar-benar masuk dalam perencanaan anggaran daerah.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Kendari, Sahuriyanto, mengakui proyek tersebut sudah tidak berjalan. Bahkan, ia mengaku tidak mengetahui detail keberadaan maupun kelanjutan program itu.

“Betul, sudah tidak jalan,” ujar Sahuriyanto, Selasa (30/12/2025).

Ia menjelaskan, berdasarkan koordinasi dengan bendahara barang, proyek metaverse tersebut sejak awal hanya sebatas promosi dan pameran. Peralatan yang digunakan pun bukan milik Pemkot Kendari, melainkan hanya pinjaman, serta tidak pernah dianggarkan dalam APBD.

“Saya tanya bendahara barang, infonya dulu hanya tahap promosi metaverse, dipamerkan saat HUT Kota dan HUT Provinsi. Tetapi rupanya tidak diprogramkan dalam APBD, jadi waktu itu hanya pinjam alat saja,” ungkapnya.

Kondisi ini memunculkan kritik keras terhadap perencanaan program di era pemerintahan sebelumnya, salah satunya adalah milenial bernama Wahyuni. Ia menilai, Kendariverse hanya menjadi proyek pencitraan tanpa kajian matang, keberlanjutan, maupun pertanggungjawaban yang jelas.

“Ke depan, kita ingin Pemkot Kendari dalam menghadirkan inovasi yang benar-benar bermanfaat, bukan sekadar sensasi teknologi sesaat,” pungkasnya.

Kendari Jadi Kota Pertama di Sultra yang Terapkan Teknologi Metaverse

Post Views: 80

Read Entire Article
Rapat | | | |