Kendari – Lorong Lasiiwoy di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), tampak ramai sejak pagi. Sejumlah ibu muda datang membawa balita mereka, sebagian lainnya menunggu giliran di bangku panjang. Ada yang menenteng buku Kartu Identitas Anak (KIA), ada pula yang sibuk menenangkan buah hati yang rewel saat ditimbang.
Suasana inilah yang hampir setiap bulan tersaji di Posyandu Kemuning, salah satu pos pelayanan terpadu yang kini menjadi garda depan pencegahan stunting di Kecamatan Kadia.
Meski sederhana, antusiasme masyarakat untuk datang ke posyandu tidak pernah surut. Mereka menyadari, dari sinilah kondisi tumbuh kembang anak bisa terpantau.
 Kader Posyandu Kemuning saat mengukur lingkar lengan atas anak peserta posyandu. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).
Kader Posyandu Kemuning saat mengukur lingkar lengan atas anak peserta posyandu. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).Penanggung Jawab Posyandu Kemuning sekaligus Ahli Gizi Puskesmas Mekar Kendari, Fransisca Winarsih, menuturkan Posyandu Kemuning menerapkan sistem pelayanan lima meja yang berjalan tertib mulai dari pendaftaran, penimbangan, pencatatan, konseling oleh kader, hingga pelayanan kesehatan. Setiap tahap dijalankan sesuai prosedur sehingga orang tua mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kondisi balita mereka.
“Di sini fokusnya masih pada balita dan ibu hamil. Kalau untuk posyandu remaja atau lansia memang sudah ada pelatihan kader, tapi pelaksanaannya belum dimulai,” tutur Fransisca, Sabtu (20/9/2025).
Menurut Fransisca, partisipasi masyarakat tidak hanya sebatas hadir. Banyak ibu yang aktif bertanya tentang gizi anak, imunisasi, hingga pola makan seimbang. Hal ini sangat membantu karena konseling tidak berhenti pada pemberian informasi, tetapi berkembang menjadi dialog dua arah.
“Kader kami juga selalu siap memberi pendampingan perorangan, terutama bagi ibu yang anaknya masuk kategori berisiko stunting,” jelasnya.
 Bayi diukur berat badannya saat hadir di Posyandu Kemuning. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).
Bayi diukur berat badannya saat hadir di Posyandu Kemuning. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).Upaya itu mulai menunjukkan hasil. Berdasarkan data, Posyandu Kemuning berhasil menekan angka stunting. Dari tiga balita yang sebelumnya tercatat stunting, per September 2025 tinggal satu anak yang masih terus dipantau pertumbuhan tinggi dan berat badannya.
“Penurunannya signifikan. Ini berkat pemantauan rutin sekaligus konseling intensif kepada orang tua,” ungkapnya.
Selain pemantauan, Posyandu Kemuning aktif mengadakan penyuluhan kelompok. Materinya sederhana namun krusial, seperti pentingnya pola makan seimbang sejak masa kehamilan. Ibu hamil didorong untuk memperbanyak konsumsi protein hewani agar bayi lahir sehat dan pertumbuhannya optimal.
 Petugas kesehatan memberikan penyuluhan terkait pemberian vitamin A kepada balita di Posyandu Kemuning. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).
Petugas kesehatan memberikan penyuluhan terkait pemberian vitamin A kepada balita di Posyandu Kemuning. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).“Kunci mencegah stunting justru dimulai sejak dalam kandungan,” tegasnya.
Dukungan pemerintah juga hadir melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal dari anggaran pusat. Meski porsinya terbatas, program ini menjadi bentuk intervensi nyata yang dirasakan masyarakat. Ibu-ibu yang hadir mengaku terbantu karena bisa mendapatkan informasi sekaligus dukungan tambahan gizi untuk anak-anak mereka.
Kepala Puskesmas Mekar, Kumala Sari, menekankan bahwa stunting bukan kondisi permanen.
“Dengan intervensi gizi yang tepat, anak yang terindikasi masih bisa mengejar pertumbuhan sesuai usianya,” ujar Kumala.
Kumala juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin bagi ibu hamil. Menurutnya, langkah sederhana itu mampu mencegah risiko stunting sejak dini.
“Kami harap warga aktif datang ke posyandu. Dengan pemeriksaan berkala, kesehatan ibu dan janin bisa termonitor, dan risiko stunting bisa ditekan,” pungkasnya.
Antusiasme warga Kelurahan Kadia mendatangi Posyandu Kemuning menunjukkan kesadaran masyarakat mulai tumbuh. Dari posyandu inilah masyarakat memperoleh informasi, layanan kesehatan, sekaligus ruang kebersamaan untuk berjuang melawan stunting. Di tengah tantangan yang masih ada, harapan besar lahir dari lorong kecil ini, generasi yang lebih sehat, cerdas, dan bebas stunting.
Post Views: 21

 1 month ago
                                42
                        1 month ago
                                42
                    
















































