Kendari – Stunting hingga kini masih menjadi tantangan serius dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan anak di Indonesia, termasuk di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Meski sering dikaitkan dengan kekurangan gizi, para ahli menekankan stunting tidak semata soal perut kosong. Ada banyak faktor yang saling berkaitan, mulai dari pola asuh, lingkungan, hingga kesadaran masyarakat dalam menjaga asupan gizi sejak masa kehamilan.
Ahli Gizi Puskesmas Mekar Kendari, Fransisca Winarsih, mengingatkan masyarakat agar lebih memahami penyebab stunting. Menurutnya, salah satu langkah penting adalah membiasakan konsumsi protein hewani sejak ibu hamil.
“Kalau dulu orang berpikir cukup makan tahu saja atau ikan saja. Sekarang tidak bisa begitu. Makanan harus diimbangi. Kalau hari ini makan tempe, harus disertai ikan atau sumber protein hewani lainnya. Jadi asupan protein harus ditingkatkan sejak masa kehamilan agar bayi tumbuh optimal,” jelas Fransisca, Sabtu (20/9/2025).
 Seorang kader Posyandu Kemuning saat memberikan penyuluhan kesehatan kepada peserta Posyandu Kemuning di Lorong Lorong Lasiiwoy, Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).
Seorang kader Posyandu Kemuning saat memberikan penyuluhan kesehatan kepada peserta Posyandu Kemuning di Lorong Lorong Lasiiwoy, Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).Fransisca menambahkan, pola makan beragam dan seimbang menjadi kunci utama. Tidak cukup hanya memenuhi karbohidrat, ibu hamil dan balita juga perlu asupan protein hewani, vitamin, dan mineral. Ikan, telur, daging, serta susu menjadi sumber gizi penting yang sebaiknya hadir di piring setiap hari.
Selain pola makan, perhatian juga harus diberikan pada kebiasaan pemeriksaan rutin. Kepala Puskesmas Mekar Kendari, Kumala Sari, menekankan stunting bukan kondisi permanen. Dengan intervensi gizi yang tepat, anak yang terindikasi masih bisa mengejar pertumbuhan sesuai usianya.
“Pemeriksaan kehamilan dan pemantauan tumbuh kembang anak di posyandu itu sangat penting. Dari situ, kesehatan ibu dan janin bisa termonitor sehingga risiko stunting bisa ditekan sejak dini,” ujarnya.
Kumala menambahkan, kehadiran posyandu bukan hanya soal layanan kesehatan, tetapi juga ruang edukasi. Para ibu bisa belajar langsung cara menyajikan makanan sehat, tips menyusui eksklusif, hingga pentingnya imunisasi. Di sinilah peran kader posyandu menjadi jembatan informasi yang mudah diakses masyarakat.
 Ahli Gizi Puskesmas Mekar, Fransisca Winarsih. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).
Ahli Gizi Puskesmas Mekar, Fransisca Winarsih. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).Kesadaran warga Kendari perlahan tumbuh. Hal itu terlihat dari antusiasme masyarakat di Kecamatan Kadia yang rutin mendatangi Posyandu Kemuning. Mereka tidak hanya membawa anak untuk ditimbang dan diukur, tetapi juga mengikuti penyuluhan gizi dengan serius. Bagi banyak keluarga, posyandu kini menjadi ruang kebersamaan untuk berjuang melawan stunting.
Dari lorong-lorong kecil di Kota Kendari, harapan besar lahir: generasi baru yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.
Tips Praktis Cegah Stunting Ala Ahli Gizi Puskesmas Mekar Kendari
- Konsumsi Protein Hewani Sejak Hamil
 Ikan, telur, dan daging harus rutin ada di piring ibu hamil. Asupan ini penting untuk perkembangan otak dan tubuh bayi.
- Pola Makan Beragam
 Jangan hanya mengandalkan satu jenis makanan. Kombinasikan karbohidrat, protein nabati, protein hewani, sayur, dan buah dalam setiap menu.
- Pemeriksaan Rutin
 Datang ke posyandu secara teratur untuk memantau kondisi ibu hamil, balita, dan anak. Deteksi dini membantu mencegah stunting lebih cepat.
- ASI Eksklusif dan MPASI Bergizi
 Berikan ASI eksklusif selama enam bulan, lalu lengkapi dengan MPASI seimbang. Pastikan ada protein hewani dalam setiap sajian.
- Hidup Bersih dan Sehat
 Lingkungan bersih, sanitasi baik, dan air minum layak membantu tubuh anak menyerap gizi dengan maksimal.
 Kepala Puskesmas Mekar, Kumala Sari. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (7/7/2025).
Kepala Puskesmas Mekar, Kumala Sari. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (7/7/2025).Melawan stunting bukan hanya tanggung jawab tenaga kesehatan, tetapi menjadi gerakan bersama. Dengan langkah sederhana, kesadaran tinggi, dan dukungan keluarga, Kota Kendari bisa menjadi contoh daerah yang sukses membangun generasi bebas stunting.
Post Views: 36

 1 month ago
                                44
                        1 month ago
                                44
                    
















































