Kolaka Timur – Seorang siswa bernama Rizal viral di media sosial setelah memungut sisa makanan dalam program makan bergizi gratis (MBG) di SDN 1 Wungguloko, Kelurahan Wunggoloko, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Rizal viral setelah video memungut MBG diunggah salah seorang guru melalui akun Facebook bernama Lestari Intriana pada Senin (13/10). Hingga Jumat (17/10), video tersebut ditonton 11 juta kali.
Dalam video itu, tampak bocah itu mengambil sisa makanan dari wadah MBG, lalu membungkus dan memasukkannya ke dalam kantong plastik. Di situ, Rizal tampak mengenakan seragam sekolah tanpa menggunakan sepatu. Selain itu, teman-teman Rizal juga ikut membantu memungut MBG tersebut.

Anggota Satlantas Polres Koltim, Ikhsan Shiddiq membenarkan video viral tersebut. Bahkan setelah viral ia mengunjungi rumah bocah tersebut di Desa Wunggoloko, Kecamatan Ladongi.
“Kemarin Kamis (16/10) sore, saya cek keadaan dan kondisi keluarganya sambil minta izin keluarganya untuk open donasi,” katanya kepada Kendariinfo melalui sambungan telepon.
Saat berkunjung, Ikhsan mendapatkan informasi bahwa Rizal yang bersekolah di SDN 1 Wunggoloko itu hanya tinggal bersama kakek dan neneknya.
“Bapaknya sudah meninggal. Kalau ibunya sudah tinggalkan Rizal sejak masih usia 2 bulan, tidak tau pergi ke mana ibunya,” bebernya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Koltim, Bobby Egi Suwirno mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan kepada Rizal dan keluarganya di rumah Rizal, Rabu (15/10). Bantuan itu berupa sejumlah makanan dan kebutuhan pokok.
“Memang wajar kalau anak ini sampai mencari sisa makanan yang dibagikan di sekolah. Kondisi ekonominya sangat memprihatinkan,” kata Bobby melalui keterangannya, Jumat (17/10).
Dia menjelaskan ayah Rizal meninggal dunia saat bekerja di Malaysia dan telah dimakamkan di Ladongi. Sementara ibunya meninggalkan Rizal dan dua saudaranya sejak mereka masih kecil. Ketiganya kini dirawat oleh sang nenek yang juga hidup dalam keterbatasan.
“Anak-anak ini termasuk kategori anak yatim dan terlantar, karena masih memiliki orang tua namun tidak mendapatkan pengasuhan yang layak,” jelasnya.
Menurutnya, selama ini keluarga Rizal belum terdata dalam program bantuan sosial seperti program keluarga harapan (PKH) maupun bantuan anak yatim piatu (YAPI), hanya sang nenek yang menerima bantuan pangan non-tunai (BPNT).
Mengetahui hal tersebut, pihak Dinsos Koltim datang ke rumah Rizal untuk menyalurkan bantuan sembako dan kebutuhan pokok lainnya untuk meringankan beban keluarga. Selain itu, data keluarga Rizal juga akan segera diinput.
“Kami sudah kumpulkan data identitas keluarga, termasuk KTP almarhum ayahnya dan akta kelahiran anak-anaknya, untuk segera kami proses lebih lanjut agar mereka mendapat perhatian pemerintah,” bebernya.
“Yang paling penting adalah memastikan anak-anak ini tidak lagi luput dari perhatian. Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur hadir untuk melindungi dan membantu mereka,” tambahnya.
Post Views: 40