Seorang Pria dan Pengurus Kadin Sultra Diduga Tipu Warga Kendari, Uang Rp80 Juta Raib

3 days ago 18

Kendari – Seorang warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisial H harus menelan kenyataan pahit. Uang Rp80 juta miliknya raib tanpa kejelasan, setelah dijanjikan mengerjakan sebuah proyek oleh dua pria yang dikenalnya, SMD dan SWL, salah satunya pengurus Kadin Sultra.

Kepada Kendariinfo, H menjelaskan, semua bermula pada Mei 2024 lalu. Kala itu, ia dikenalkan oleh SMD kepada SWL, yang tengah mencari rekanan untuk mengerjakan proyek tertentu di Kabupaten Konawe. Namun, sebelum pekerjaan diberikan, SWL meminta bantuan dana sebesar Rp80 juta.

“SMD ini teman saya, dia yang jadi perantara. Dia bilang SWL butuh dana dulu, nanti proyeknya diberikan ke saya kalau saya bisa bantu Rp80 juta itu,” kata H, Sabtu (2/8/2025).

Karena merasa percaya dengan SMD yang sudah dikenalnya cukup lama, H pun menyanggupi permintaan tersebut. Pertemuan kemudian diatur oleh SMD di sebuah hotel di Jalan Antero Hamra, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Sayangnya, SWL datang terlambat. Sementara H harus menjemput anaknya, sehingga uang tunai itu dititipkan kepada SMD.

“Saya titipkan uang itu ke SMD. Saya percaya karena dia teman saya,” ujarnya.

Saat H meninggalkan hotel itu, beberapa menit kemudian SWL datang dan SMD langsung menyerahkan dana Rp80 juta itu ke SWL. Malam harinya SMD mempertemukan kembali H dan SWL untuk mengonfirmasi kembali terkait proyek yang dimaksud serta menegaskan titipan dana Rp80 juta, bahwa semuanya telah diserahkan ke SWL yang diamini langsung oleh SWL di hadapan H.

Namun setelah pertemuan itu semuanya mulai berubah. H mulai merasa aneh karena proyek tak kunjung diberikan. Ketika mempertanyakan kejelasan pekerjaan kepada si perantara, SMD hanya menjawab akan menanyakan ke SWL. Tetapi jawaban yang datang selalu tak pasti.

Sementara itu, SMD saat dikonfirmasi via telepon pada Sabtu (2/8), membenarkan bahwa ia memang menjadi penghubung antara H dan SWL. Ia juga mengakui bahwa uang Rp80 juta yang dititip H, langsung ia serahkan kepada SWL setelah pertemuan di hotel.

“Saya komunikasikan semuanya antara H dan SWL. Saya yang kasih uang itu ke SWL setelah H pulang,” kata SMD.

Namun SMD mulai curiga ketika SWL tidak segera merealisasikan janji proyek. Saat terus menanyakan, SWL malah menyebut nama orang lain, yakni berinisial JLI. Ternyata, proyek yang disebut-sebut itu bukan milik SWL sendiri, melainkan milik orang lain juga, JLI.

“Saya baru tahu kalau proyek yang dijanjikan itu bukan punyanya SWL, tetapi JLI. Saya juga bingung dan kaget,” ujarnya.

SMD pun merasa ikut menjadi korban karena terlibat dalam situasi yang tak ia pahami sepenuhnya. Kini ia mengaku tertekan karena didesak H untuk mengembalikan uang, padahal dana itu sudah diserahkan sepenuhnya ke SWL.

Secara terpisah, pengurus Kadin Sultra, SWL, yang dikonfirmasi media ini pada Sabtu (2/8), enggan menjelaskan panjang lebar. Ia hanya berjanji akan mencari waktu untuk bertemu SMD dan membahas masalah ini bersama-sama.

“Kita luruskan sama-sama supaya jelas semua. Kita atur waktu baik-baik, nanti saya panggil juga SMD,” ujar SWL dalam panggilan telephone.

Namun hingga kini atau pada Rabu (6/8), SWL belum memberikan konfirmasi lanjutan terkait pertemuan tersebut.

Bahkan, hingga Agustus 2025, janji tinggal janji. Proyek tak ada, uang tak kembali. H masih terus menunggu penyelesaian dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas nasib uang dan kepercayaannya yang sudah tidak ada lagi.

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Kadin Sultra, Sastra Alamsyah, saat dikonfirmasi via WhatsApp pada Rabu (6/8), membenarkan jika SWL masih pengurus Kadin Sultra yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Kadin Sultra.

“Iya, pengurus (SWL), wakil ketua,” singkatnya.

Post Views: 258

Read Entire Article
Rapat | | | |