Peran Ahli Gizi Kawal Atlet Kontingen Sultra pada PON Bela Diri Kudus 2025

21 hours ago 5

Kendari – Peran ahli gizi menjadi salah satu kunci keberhasilan atlet kontingen Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Sebanyak 52 atlet dari delapan cabang olahraga (cabor) dibina secara intensif, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yang diawasi langsung oleh ahli gizi Ayu Rahmadani.

PON Bela Diri 2025 yang diselenggarakan oleh Djarum Foundation ini diikuti 38 provinsi se-Indonesia dan direncanakan akan dilaksanakan setiap tahun. Kontingen Sultra turut ambil bagian dengan menurunkan atlet dari delapan cabor, yakni taekwondo (6 atlet), gulat (5 atlet), tarung derajat (3 atlet), sambo (8 atlet), shorinji kempo (11 atlet), pencak silat (10 atlet), karate (5 atlet), dan wushu (4 atlet). Dari ajang tersebut, Sultra berhasil meraih sembilan medali yakni, dua perak dan tujuh perunggu.

Meski belum mampu membawa pulang medali emas, kontingen Sultra dinilai telah memberikan penampilan maksimal dan mengharumkan nama Bumi Anoa di panggung nasional. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari perhatian serius Pengurus Provinsi (Pengprov) KONI Sultra yang menyiapkan program training center (TC) selama satu bulan, disertai pengawasan gizi bagi seluruh atlet.

Dokter ahli gizi, Ayu Rahmadani bersama para atlet kontingen Sultra yang mengikuti PON Bela Diri 2025.Dokter ahli gizi, Ayu Rahmadani bersama para atlet kontingen Sultra yang mengikuti PON Bela Diri 2025. Foto: Istimewa.

Ayu Rahmadani, yang juga merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Rumah Sakit Antero Hamra Kendari, ditugaskan untuk memastikan seluruh kebutuhan gizi atlet terpenuhi selama masa TC yang berlangsung dari 11 September hingga 11 Oktober 2025 di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Sultra di Kota Kendari.

“Jadi atlet makan pagi pukul 06.30 Wita, saya harus ada di tempat mereka makan untuk melihat apakah menu-menu yang disajikan sudah sesuai pesanan. Begitu juga saat makan siang dan malam,” kata Ayu, Minggu (26/10/2025).

Ia menambahkan, setiap hari seluruh atlet harus ditimbang untuk memastikan berat badan sesuai nomor kelas masing-masing cabor.

“Meskipun sedang menjalani diet, para atlet tetap harus mendapatkan nutrisi harian yang cukup. Bila tidak, maka akan mengganggu kesehatan dan performa saat latihan maupun pertandingan. Latihan selama TC itu berat, jadi kalau nutrisinya kurang bisa sangat berbahaya bagi atlet,” jelas alumni Poltekkes Kendari Jurusan Gizi itu.

Selama sebulan penuh, Ayu mengaku harus selalu standby untuk mengawasi perkembangan para atlet. Meski melelahkan, usahanya terbayar saat seluruh atlet kontingen Sultra dinyatakan lolos sesi penimbangan sebelum pertandingan.

“Alhamdulillah kerja keras kami bersama panitia TC hingga hari pertandingan membuahkan hasil. Semua atlet lolos dalam sesi penimbangan, padahal banyak atlet dari provinsi lain yang gugur karena berat badannya tidak sesuai aturan,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Ketua KONI Sultra, Andi Ady Aksar, atas dukungan penuh yang diberikan kepada tim gizi dan para atlet. “Tentunya keberhasilan kami di tim gizi tidak luput dari peran penting Ketua KONI Sultra, Andi Ady Aksar,” tutup Ayu.

Sebagai informasi, PON Bela Diri 2025 ini berlangsung sejak 12 hingga 26 Oktober di Kudus.

Sultra Tempati Posisi 17 Klasemen Sementara PON Bela Diri 2025

Post Views: 101

Read Entire Article
Rapat | | | |