Pemkot Kendari Optimis Tekan Angka Stunting Jadi 14 Persen di Akhir 2025

12 hours ago 1

Kendari – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Upaya kolaboratif lintas sektor yang dilakukan selama ini, mulai dari intervensi kesehatan hingga edukasi masyarakat, membuat pemerintah optimistis target penurunan stunting hingga 14 persen pada akhir 2025 dapat tercapai.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Kendari, Jahudding, mengungkapkan optimismenya saat ditemui di Kantor Wali Kota Kendari, Senin (20/10/2025).

Ia menjelaskan, berdasarkan dua sumber data utama yang digunakan dalam pemantauan, kondisi stunting di Kota Kendari menunjukkan tren yang sangat baik.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Kendari, Jahudding.Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Kendari, Jahudding. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (16/10/2025).

“Kita optimis. Sebetulnya begini, ada dua sumber data yang dijadikan dasar. Pertama adalah survei dari Kementerian Kesehatan yang dilakukan setiap tahun, dan kedua adalah data dari Elektronik Pencatatan Gizi Berbasis Masyarakat atau e-PPGM yang dilakukan secara rutin oleh tenaga kesehatan di lapangan,” jelasnya.

Menurutnya, hasil survei nasional memang menunjukkan angka di atas 10 persen. Namun, data e-PPGM yang berbasis individu (by name by address) memperlihatkan kondisi yang jauh lebih rendah.

“Kalau merujuk pada e-PPGM, angka stunting di Kota Kendari tidak sampai 3 persen. Jadi sebenarnya kita cukup baik. Kita tidak bersolek dengan data itu, justru kita padukan hasil survei sebagai semangat untuk memperkuat intervensi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jahudding menerangkan pemerintah tidak hanya mengandalkan program intervensi spesifik di bidang kesehatan, tetapi juga memperkuat intervensi sensitif yang melibatkan berbagai pihak lintas sektor. Program ini mencakup peningkatan akses gizi, air bersih, sanitasi, serta pemberdayaan keluarga dalam pola asuh dan pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang.

Kader Posyandu Kemuning saat mengukur lingkar lengan atas anak peserta posyandu.Kader Posyandu Kemuning saat mengukur lingkar lengan atas anak peserta posyandu. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).

“Kita jadikan hasil survei itu penyemangat untuk lebih masif dalam penanganan, baik intervensi spesifik maupun sensitif. Dukungan anggaran memang penting, tetapi tidak selamanya harus lewat dana besar. Edukasi yang terus-menerus justru menjadi kunci,” tuturnya.

Selain intervensi dari Dinas Kesehatan (Dinkes), DP2KB bersama sejumlah OPD terkait juga aktif melakukan edukasi melalui berbagai media dan kegiatan sosial. Salah satu bentuk nyata yang terus dilakukan adalah edukasi langsung ke masyarakat.

“Edukasi bisa dalam bentuk kelompok, bisa juga door-to-door. Kita juga memanfaatkan mimbar-mimbar keagamaan, misalnya lewat khutbah Jumat atau ceramah, untuk menyisipkan pesan penting tentang stunting. Itu cara sederhana tapi efektif,” katanya.

Bayi diukur berat badannya saat hadir di Posyandu Kemuning.Bayi diukur berat badannya saat hadir di Posyandu Kemuning. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).

Upaya penurunan stunting di Kota Kendari tak hanya mengandalkan sektor kesehatan semata. Pemerintah juga menggandeng berbagai pihak, mulai dari lembaga pendidikan, tokoh agama, organisasi perempuan, hingga pihak swasta untuk ikut mengambil peran. Pendekatan ini dilakukan agar pesan tentang pentingnya pencegahan stunting dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

“Kita perlu keterlibatan lintas sektor dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Karena banyak masyarakat yang secara ekonomi mapan, tetapi kurang memiliki pengetahuan tentang gizi dan pola asuh yang baik,” tuturnya.

Ia menegaskan, Pemkot Kendari akan terus menjaga sinergi antarinstansi dalam penanganan stunting. Mulai dari penyediaan data akurat, perbaikan sanitasi lingkungan, peningkatan kualitas pelayanan posyandu, hingga edukasi bagi ibu hamil dan keluarga berisiko tinggi.

Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan sepanjang tahun 2025, DP2KB bersama pemkot meyakini angka stunting di Kota Kendari dapat ditekan sesuai target nasional. Tren positif dari hasil e-PPGM menjadi salah satu indikator kuat bahwa program penurunan stunting di Kota Kendari berada di jalur yang benar.

“Kita optimis, dengan kerja keras semua pihak, target penurunan stunting menjadi 14 persen di akhir tahun ini bisa tercapai,” tegas Jahudding.

Optimisme itu juga sejalan dengan arahan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Amir Hasan yang menekankan pentingnya konsistensi dalam pelaksanaan program. Bagi Pemkot Kendari, penurunan stunting bukan sekadar pencapaian angka, tetapi investasi jangka panjang dalam menciptakan generasi Kota Kendari yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Dengan semangat kolaborasi dan pendekatan yang menyentuh langsung masyarakat, Pemkot Kendari berharap langkah konkret ini dapat menjadi contoh nyata bahwa keberhasilan menekan stunting tidak hanya bergantung pada besarnya anggaran, tetapi juga pada kesadaran dan partisipasi seluruh elemen masyarakat.

Post Views: 50

Read Entire Article
Rapat | | | |