Momentum Bulan Bahasa 2025, BBP Sultra Luncurkan 33 Buku Cerita Anak Dwibahasa

4 days ago 24

Kendari – Untuk memperingati Bulan Bahasa dan Sastra 2025, Balai Bahasa Provinsi (BBP) Sulawesi Tenggara (Sultra) meluncurkan 33 buku cerita anak dwibahasa karya penulis lokal. Kegiatan itu digelar di Mal The Park Kendari pada 20 – 22 Oktober 2025 sebagai upaya memperkaya bacaan anak dan memperkenalkan keragaman bahasa daerah di Sultra.

33 buku cerita anak dwibahasa karya penulis lokal tersebut mengusung berbagai tema kedaerahan di Sultra dan telah disesuaikan dengan keanekaragaman masing-masing daerah.

Salah satu dari 33 buku yang diluncurkan BBP Sultra berjudul Doe Pande Pogau (Uang yang Bicara) yang ditulis dalam bahasa Wakatobi dialek Wanci dan bahasa Indonesia. Buku ini ditulis oleh Adinda Febriana Putri Pangerang, dengan penerjemah Tobias Nagma Jumdin.

Proses penerbitannya turut melibatkan sejumlah tenaga ahli, di antaranya Ruzaeni Amisi sebagai penelaah bahasa daerah, Untung Kustoro sebagai penyunting bahasa Indonesia, serta Saharul Hariono, Dwi Pratiwi S. Husba, Fadhilah Nurul Inayah, Syafrul Amin, dan Nur Annisa S. Laruddin sebagai peninjau bahan. Ilustrasi buku digarap oleh Alfian Tirta Wahyudiansyah, sedangkan tata letaknya dikerjakan oleh Aldi.

Buku ini mengisahkan Nur, seorang anak yang tidak dapat membedakan warna merah dan hijau, sehingga sering keliru memberi uang kembalian saat membantu ibunya di pelelangan. Kesulitannya berubah menjadi petualangan ajaib ketika ia mendapati bahwa gambar-gambar pahlawan di uang kertas bisa berbicara.

Tjut Meutia memperkenalkannya pada pahlawan-pahlawan lain di lembar uang yang kemudian membantu Nur memahami nilai uang tanpa bergantung pada warna. Namun, dua tokoh di uang pecahan seratus ribu yakni Bung Karno dan Bung Hatta tetap diam. Nur pun berusaha mencari tahu mengapa mereka tidak mau berbicara, sekaligus membuktikan bahwa ia mampu mengatasi keterbatasannya tanpa dimarahi ibunya lagi.

Selain 33 buku tersebut, BBP Sultra juga memperkenalkan dua buku hasil kolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sultra. Kolaborasi ini menjadi bagian dari sinergi lintas lembaga dalam menumbuhkan budaya literasi dan kesadaran kebahasaan di kalangan masyarakat.

Rangkaian Bulan Bahasa dan Sastra kali ini dikemas dengan berbagai kegiatan menarik, seperti temu sastrawan dan gelar wicara bersama dua tokoh nasional, Seno Gumira Ajidarma dan Faisal Oddang, gelaran literasi bersama Reza Cahya Kamila dan komunitas membaca, hingga literasi keuangan bersama BI Sultra yang menekankan pentingnya kecerdasan finansial bagi generasi muda.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio menegaskan bahwa Bulan Bahasa dan Sastra merupakan momentum nasional untuk memperkuat fungsi bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa.

“Bahasa Indonesia merupakan jati diri bangsa. Melalui bahasa, kita meneguhkan kedaulatan, membangun pengetahuan, dan menumbuhkan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan, di tengah keberagaman bahasa daerah di Indonesia, bahasa Indonesia berperan penting menyatukan masyarakat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kepala BBP Sultra, Dewi Pridayanti, menjelaskan bahwa pelaksanaan Bulan Bahasa dan Sastra 2025 bertujuan memperluas partisipasi masyarakat dalam menjaga martabat bahasa Indonesia.

“Kegiatan ini menjadi ruang apresiasi bagi sastra yang mendorong kebebasan berpikir serta mewariskan nilai-nilai moral dan kebaikan dari satu generasi ke generasi berikutnya,” katanya.

Dengan mengusung tema “Bahasa Indonesia Berdaulat, Indonesia Maju”, Dewi menegaskan bahwa bahasa bukan sekadar sarana komunikasi, tetapi juga simbol kedaulatan bangsa dan pendorong kemajuan peradaban. Ia mengajak masyarakat untuk terus menumbuhkan sikap berbahasa yang santun, cerdas, dan berkarakter.

Selain peluncuran buku, BBP Sultra juga mengadakan berbagai lomba untuk pelajar, mahasiswa, dan guru, antara lain lomba mewarnai bagi siswa SD dan SLB, lomba pidato bahasa Indonesia bagi mahasiswa internasional, serta lomba baca puisi bagi guru.

Di akhir kegiatan, BBP Sultra memberikan penghargaan kepada para mitra yang dinilai berperan aktif dalam pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa serta sastra di Sultra.

Post Views: 38

Read Entire Article
Rapat | | | |