Kendari – Anggota Komisi IV DPR RI, Jaelani, terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan aspirasi rakyat Sulawesi Tenggara (Sultra). Selama masa reses Oktober 2025, Jaelani bergerak tanpa lelah menyambangi lebih dari 100 titik lokasi di Bumi Anoa.
Pria yang akrab disapa Bang Jay itu turun langsung mendengarkan keluhan warga, menyalurkan bantuan produktif, serta memperkuat program ketahanan pangan, kehutanan, dan kesejahteraan nelayan maupun petani.
Di Kabupaten Wakatobi, Jaelani memulai reses dengan fokus memperjuangkan nasib nelayan dan petani di Desa Mola, Nelayan Bakti, Wapiapia, Balasuna Selatan, Ambeua Raya, hingga Sama Bahari. Ia juga menghadiri puncak Wakatobi Wave Festival sebagai bentuk dukungan terhadap pariwisata daerah.
“Saya datang bukan hanya untuk mendengar, tetapi memastikan setiap aspirasi masyarakat Wakatobi bisa diperjuangkan di tingkat nasional,” katanya kepada Kendariinfo, Rabu (22/10/2025).
Di Kabupaten Buton, Jaelani menyalurkan bantuan bibit produktif yang diharapkan dapat mendorong masyarakat mengembangkan komoditas perkebunan bernilai jual tinggi. Ia juga menggagas pasar murah di Kecamatan Kapontori untuk menekan beban biaya pangan masyarakat.
“Kemandirian ekonomi rakyat harus dimulai dari desa,” ujarnya.
Kunjungan berlanjut ke Kota Baubau, tempat Jaelani menggelar bimbingan teknis pencegahan kebakaran hutan di kawasan Hutan Wisata Pinus Samparona. Ia juga menemui masyarakat di berbagai titik untuk memastikan aspirasi mereka tersampaikan.
“Hutan bukan sekadar kawasan hijau, tetapi paru-paru dunia yang harus dijaga bersama,” bebernya.
Kemudian, di Kabupaten Buton Selatan (Busel), Jaelani menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis rehabilitasi hutan dan lahan di Desa Lapandewa Jaya, Kecamatan Lapandewa. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pelestarian alam dan pemanfaatan ekonomi.
“Menjaga hutan bukan berarti menghentikan aktivitas ekonomi, tetapi memastikan keberlanjutannya,” kata Jaelani.
Gerilya aspirasi berlanjut ke Kabupaten Muna, tempat ia memberikan dukungan penuh kepada Tim Futsal Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Raha dalam ajang nasional. Sebagai alumni, Jaelani juga menyalurkan puluhan alat dan mesin pertanian seperti traktor, sprayer, dan pompa air bagi petani. Ia menggelar Safari Gemarikan untuk meningkatkan konsumsi ikan sebagai upaya pencegahan stunting.
“Anak-anak kita harus sehat dan cerdas. Gizi dari ikan adalah kunci,” tambahnya.
Di Kabupaten Muna Barat (Mubar), Jaelani melanjutkan Safari Gemarikan bersama pemerintah daerah. Ia membagikan ratusan paket makanan olahan ikan, menyalurkan bibit produktif, serta melakukan sosialisasi rehabilitasi hutan dan penyaluran pupuk subsidi. Selain itu, ia juga mendukung turnamen sepak bola U-13 dan mengunjungi desa-desa seperti Umba dan Latawe.
“Olahraga dan pertanian sama pentingnya: keduanya membentuk masa depan,” ucapnya.
Dalam kunjungannya ke Kota Kendari, Jaelani menggelar sosialisasi Gemarikan dan menyerahkan bibit produktif kepada masyarakat sekitar kawasan Tahura Nipanipa. Ia menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sembari memperkuat ekonomi masyarakat.
“Kota yang sehat berawal dari hutan yang lestari,” tuturnya di sela pertemuan warga Kelurahan Lalodati, Kecamatan Puuwatu.
Lanjut ke Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Jaelani menyalurkan bibit durian, alpukat, dan mangga untuk meningkatkan ekonomi petani, serta menyosialisasikan penguatan hukum kehutanan. Ia juga memberikan bibit jagung gratis bagi petani.
“Saya ingin bantuan ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan hanya seremonial,” tegasnya.
Sementara di Kabupaten Konawe, Jaelani memastikan penyaluran pupuk subsidi berjalan tepat sasaran. Ia turun langsung ke rumah-rumah warga untuk menyerap aspirasi petani.
“Yang tahu kondisi lapangan adalah rakyat sendiri. Tugas saya mendengarkan dan memperjuangkannya di parlemen,” ungkapnya.
Rangkaian reses juga dilakukan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) dengan penyaluran enam ton bibit jagung dan sosialisasi pupuk subsidi. Ia berharap bantuan tersebut dapat mendorong ketahanan pangan daerah.
“Jika pangan kuat, bangsa juga kuat,” jelasnya.
Selama reses Oktober 2025, Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sultra itu, telah menyambangi lebih dari 100 titik. Ia menegaskan bahwa reses bukan sekadar simbolik, melainkan wujud kehadiran langsung untuk mendengar dan bertindak bagi rakyat.
“Ratusan lokasi sudah saya kunjungi, saya turun ke lapangan, memastikan perjuangan di DPR benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat Sultra,” pungkasnya.
Post Views: 84

1 week ago
26
















































