120 Film akan Ditayangkan saat FFBW 2025 di Benteng Keraton Wolio, Baubau

1 day ago 9

Baubau – Sebanyak 120 film akan tayang dalam Festival Film Benteng Wolio (FFBW) 2025 di Benteng Keraton Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra). Sebanyak 20 layar tancap bakal menampilkan film karya sineas nasional maupun lokal pada Minggu, 19 Oktober 2025.

FFBW sendiri diinisiasi Arie Kriting dengan dukungan Dinas Pariwisata Kota Baubau yang menggandeng Kementerian Ekonomi Kreatif Indonesia. Nantinya film ini akan diputar secara serentak. Layar dibuka pada seluruh balaura atau bastion Benteng Keraton Wolio. Baluara dibuat selayaknya studio bioskop dengan film berbeda-beda setiap jadwal pemutaran.

Film pendek dan panjang dengan berbagai genre, mulai dokumenter, comedy, romance, serta lainnya, termasuk Komang dan Kaka Boss, akan tayang dalam FFBW 2025. Tidak hanya menyuguhkan film, pemandangan Kota Baubau dari ketinggian serta wisata sejarah mengenai Kesultanan Buton yang dahulu eksis menjadi daya tarik FFBW.

FFBW 2025 juga menghadirkan sutradara Aco Tenriyagelli, Aktris Indah Permata Sari, dan Arie Kriting. Tiga figur tersebut akan lebih dulu mengisi workshop perfilman di Aula Perpustakaan Kota Baubau, Sabtu, 18 Oktober 2025. Workshop diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mendorong produktivitas industri film di Kota Baubau.

Project Leader FFBW, Ari Kriting, mengatakan FFBW 2025 mempertemukan karya masa lalu dan kini. Benteng Keraton Wolio sebagai karya masa lalu, sedangkan film merupakan kreasi sineas Baubau masa kini.

“Ini mempertemukan karya masa lalu dengan karya kita di masa sekarang untuk mempersiapkan masa depan. Benteng Keraton Wolio merupakan peninggalan sejarah. Sementara masa sekarang kita menampilkan karya sineas-sineas saat ini,” katanya.

Dia menyebut FFBW 2025 juga didukung Jakarta Film Week dan beberapa dari Kementerian Ekonomi Kreatif. Film karya Dian Sastro juga dimungkinkan tayang di FFBW 2025. Arie Kriting juga mengungkapkan kegiatan itu dapat didorong sebagai ajang tahunan, sehingga bisa menarik wisatawan serta pengunjung di luar Kota Baubau dan Sultra.

“Durasi film mulai 15 – 30 menit. Target kita satu layar itu sekitar tiga atau empat pemutaran, sehingga kemungkinan sekitar 120 pemutaran film saat festival berlangsung,” tambahnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Baubau, Idrus Taufiq Saidi, mengungkapkan promosi pariwisata bisa dalam bentuk lain, seperti Festival Film Benteng Wolio. Menurutnya, film tidak hanya karya visualisasi cerita, tetapi termasuk dalam promosi pariwisata, seperti Barakati dan Komang yang menampilkan pemandangan Kota Baubau.

“Terdapat beberapa target yang ingin diraih. Di samping tetap mempertahankan branding benteng terluas di dunia, ini juga untuk membangkitkan semangat, bakat, minat, kemampuan, Kota Baubau yang sangat banyak,” ungkapnya.

Post Views: 84

Read Entire Article
Rapat | | | |