STIE 66 Kendari Bersuara Usai Ketua PPNI Kolaka Seret Masalah Rumah Tangga ke Wisuda

1 day ago 14

Kendari – Pihak Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) 66 Kendari menyesalkan aksi arogansi yang dilakukan oleh seorang ibu bernama Riskayanti (RFA), yang merupakan Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Kolaka.

Kegaduhan itu terjadi saat berlangsungnya momen wisuda STIE 66 Kendari di salah satu hotel di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin (1/12/2025) yang ternyata menyangkut polemik rumah tangga.

Ketua STIE 66 Kendari, Abdul Azis Muthalib, mengaku terkejut dengan insiden tersebut. Ia baru mengetahui kejadian itu setelah proses wisuda berlangsung dan memastikan bahwa peristiwa itu tidak berkaitan dengan masalah akademik, melainkan persoalan pribadi antara Riska dan salah satu mahasiswi yang mengikuti wisuda, TA.

“Konflik yang kemarin terjadi adalah masalah pribadi, tidak ada kaitannya dengan masalah akademik,” tegasnya, Jumat (5/12).

Azis juga menyebut bahwa peristiwa tersebut berada di luar kendali panitia, sebab Risma diduga memanfaatkan momen tertentu sehingga dapat memasang baliho dengan kata-kata tidak pantas dan menembus area wisuda atau di dalam ballroom hotel tersebut.

Sebagai bentuk evaluasi, lanjutnya, STIE 66 Kendari akan memperketat pengawasan ke depan agar peristiwa serupa tidak terulang sehingga prosesi wisuda berikutnya dapat berjalan lancar dan aman.

Diberitakan sebelumnya, wisuda STIE 66 Kendari dibuat heboh oleh Riska gara-gara memasang baliho dan mengirim karangan bunga untuk mahasiswi TA. Dalam baliho dan karangan bunga tersebut, Riska memajang foto TA yang bertuliskan kalimat berisi hinaan dengan tuduhan pelakor. Bahkan, Riska memasuki area wisuda dan sempat membuat kegaduhan dengan menarik rambut TA di hadapan para tamu undangan, Senin (1/12).

Riska diketahui merupakan Ketua DPD PPNI Kabupaten Kolaka periode 2022 – 2027. Ketua Pengurus Cabang (PC) Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) Kabupaten Kolaka periode 2023 – 2028 ini juga pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Kolaka pada 2024 melalui Partai PDI Perjuangan, tetapi tidak terpilih.

Dalam polemik rumah tangga tersebut, Riska adalah istri pertama seorang pria berinisial HRY. Keduanya resmi menikah, lalu bercerai secara sah, sebelum akhirnya rujuk kembali. Sementara TA adalah istri kedua HRY, yang kini telah diceraikan setelah HRY kembali rujuk dengan Riska.

Tidak hanya viral di media sosial, polemik rumah tangga ini juga berlanjut ke ranah hukum. Riska dan TA saling melapor ke polisi. Saat ini, kasus keduanya sedang ditangani oleh penyidik.

Terpisah, Riska mengakui membawa karangan bunga dan baliho berisi kalimat hinaan hingga nama kampus STIE 66 ikut tercoreng dan viral di media sosial. Ia juga menyadari bahwa hal yang dilakukan itu membuat para tamu, orang tua, hingga wisudawan tidak nyaman. Olehnya, ia menyampaikan permohonan maaf dari hati terdalamnya kepada civitas akademika kampus.

“Saya lakukan itu dengan penuh kesadaran, jadi saya memohon maaf yang sebesar besarnya,” kata Riska di salah satu kantor hukum di Kendari, Kamis (4/12).

Wanita yang Bawa Karangan Bunga Berisi Kalimat Hinaan Minta Maaf ke STIE 66 Kendari

Post Views: 243

Read Entire Article
Rapat | | | |