Kendari – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menetapkan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai salah satu daerah yang berhasil menekan angka stunting di Indonesia. Penetapan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Mendagri tertanggal 10 November 2025, yang mencantumkan Kendari sebagai bagian dari 197 kabupaten/kota berkinerja baik dalam program pencegahan dan percepatan penurunan stunting secara nasional.
Untuk wilayah Sultra, Kendari termasuk dalam delapan daerah yang berhasil meraih penghargaan bergengsi tersebut. 7 daerah lainnya yakni Kota Baubau, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Kolaka, Wakatobi, Bombana, dan Konawe.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak yang berperan dalam menekan prevalensi stunting di ibu kota provinsi Sultra itu. Menurutnya, pencapaian tersebut lahir dari sinergi berbagai elemen, baik pemerintah maupun masyarakat.
Kader Posyandu Kemuning memberikan suntikan imunisasi kepada salah seorang bayi. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (20/9/2025).“Alhamdulillah, ini hasil kerja bersama seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan stunting di Kota Kendari. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait telah menghasilkan capaian yang membanggakan,” ungkap Siska.
Ia menjelaskan, keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja lintas sektor yang solid. Penurunan angka stunting tidak hanya menjadi tugas Dinas Kesehatan, melainkan melibatkan 12 organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi lain yang berperan aktif dalam intervensi gizi dan pembangunan keluarga.
“Seluruh sektor berperan, mulai dari Dinas Kesehatan, Sosial, Pendidikan, PUPR, Perumahan dan Kawasan Permukiman, Ketahanan Pangan, Perikanan, PPPA, hingga Kominfo. Kami juga bekerja sama dengan Kemenag Kota Kendari, BPOM, serta bagian pemerintahan. Semua bergerak bersama mencapai target penurunan stunting,” jelasnya.
Siska menilai penghargaan dari Kemendagri ini menjadi pengakuan atas efektivitas kebijakan dan program yang dijalankan Pemkot Kendari. Intervensi pencegahan difokuskan pada kelompok sasaran prioritas, yakni ibu hamil, bayi, balita, dan remaja, sesuai pendekatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang menjadi fase krusial dalam tumbuh kembang anak.
“Pencapaian ini menjadi penyemangat untuk terus memperkuat program penanganan stunting di semua lini. Dengan kerja sama berkelanjutan, kita ingin menjadikan Kendari sebagai kota yang lebih sehat, tangguh, dan sejahtera,” tutupnya.
Post Views: 84

1 day ago
16















































