Kendari – Integrasi teknologi imersif mulai diterapkan di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menjadikan kampus ini sebagai yang pertama di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang mengadaptasi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) dalam proses belajar.
Melalui Laboratorium Multimedia, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Kendari kini terlibat langsung dalam simulasi negosiasi bisnis berbasis dunia virtual, yang memberi pengalaman belajar jauh lebih interaktif dibanding metode konvensional.
Pemanfaatan teknologi imersif memungkinkan mahasiswa mengeksplorasi konsep bisnis melalui pendekatan visual dan praktis. Dalam ruang simulasi VR, peserta dapat memasuki skenario negosiasi seolah berada di ruang pertemuan nyata, sehingga proses pembelajaran berlangsung lebih kontekstual layaknya kondisi profesional.
Rektor IAIN Kendari, Husain Insawan, menegaskan pemanfaatan teknologi mutakhir ini merupakan bagian dari transformasi pendidikan untuk menghadapi perubahan industri yang makin digital.
“Mahasiswa perlu menguasai keterampilan yang bukan hanya teoritis, tetapi juga dapat langsung diterapkan melalui pengalaman belajar berbasis teknologi,” jelas Husain, Senin (1/12/2025).
Menurutnya, kombinasi VR dan AR memungkinkan terciptanya lingkungan belajar yang imersif guna menghadirkan situasi realistis yang sulit disediakan melalui tatap muka biasa. Langkah itu, menjadi jembatan bagi mahasiswa agar siap bersaing dalam dunia kerja yang penuh tuntutan teknologi.
Sementara itu, Ketua Tim Pengelola Laboratorium Multimedia IAIN Kendari, Lily Ulfia, menyampaikan penggunaan VR memberi dimensi baru dalam praktik negosiasi.
“Melalui skenario digital, mahasiswa bisa melatih kemampuan komunikasi, membaca situasi, hingga menentukan strategi dalam suasana yang menyerupai kondisi lapangan,” tutur Lily.
Kehadiran teknologi ini mendapat respons yang baik dari para mahasiswa. Salah satunya, Zulfahmi yang menilai pengalaman belajar berbasis VR sangat membantunya memahami proses negosiasi secara menyeluruh.
“Teknologinya membuat belajar terasa nyata. Saya bisa melihat langsung bagaimana strategi diterapkan dalam situasi interaktif,” kata Zulfami.
Penerapan teknologi imersif menjadi bukti komitmen IAIN Kendari dalam memperkuat inovasi pendidikan. Kampus ini terus mendorong pengembangan sistem pembelajaran berbasis digital agar mahasiswa memperoleh pengalaman komprehensif yang sesuai dengan perkembangan teknologi global.
Selain simulasi VR, kegiatan ini juga dibarengi sejumlah pelatihan pendukung seperti imersif web design, desain grafis, dan public speaking, guna memperkaya kompetensi mahasiswa saat memasuki ruang pembelajaran virtual.
Post Views: 115

6 days ago
26













































