Kendari – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR) menyerahkan sejumlah bantuan pendidikan tahap I tahun 2025, termasuk 12.750 pasang seragam sekolah gratis, di Lapangan SMAN 2 Kendari, Senin (6/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi visi ASR–Hugua melalui program Perlengkapan dan Seragam Sekolah Gratis (Penggaris).
Dalam sambutannya, Gubernur Andi menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya melalui pendidikan yang bermutu dan merata, menjadi fokus utama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.
“Pendidikan adalah fondasi utama untuk meningkatkan kesejahteraan. Karena itu, bantuan bagi keluarga kurang mampu dan kelompok rentan merupakan bentuk investasi sumber daya manusia yang berdampak sosial,” ujarnya.
Andi menjelaskan, sebanyak 12.750 pasang seragam sekolah dibagikan pada tahap pertama program ini, namun jumlah tersebut baru mencakup sekitar 10 persen dari total siswa di Sultra. Karena itu, ia menekankan pentingnya ketepatan sasaran penerima bantuan.
“Saya ingin memastikan bantuan ini benar-benar diterima oleh siswa yang membutuhkan. Kalau ada yang seharusnya dapat tetapi tidak menerima, berarti kita salah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra Aris Badara menjelaskan bahwa bantuan yang diserahkan mencakup berbagai perlengkapan pendidikan untuk mendukung kualitas pembelajaran.
“Secara seremoni, kita menyerahkan bantuan seragam putih abu-abu sebanyak 12.750 pasang, seragam olahraga 12.750 pasang, serta bantuan pribadi dari bapak gubernur untuk sekolah luar biasa sebanyak 5.000 set,” ujar Aris.
Ia menambahkan, selain bantuan seragam, pemerintah juga menyalurkan 30 unit smart board interactive untuk tiga sekolah guna mendukung digitalisasi pembelajaran, 280 unit komputer bagi 18 satuan pendidikan untuk mendukung asesmen nasional, serta 27 set alat laboratorium IPA bagi 27 sekolah dalam rangka memperkuat pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
“Ada juga 25 set peralatan pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan yang diberikan ke 25 sekolah untuk mendukung peningkatan minat, bakat, dan prestasi siswa,” jelas Aris.
Aris menuturkan bahwa program ini merupakan langkah nyata mewujudkan visi gubernur dan wakil gubernur Sultra dalam pemerataan akses pendidikan.
“Program Penggaris adalah bentuk keberpihakan pemerintah terhadap peserta didik dari keluarga kurang mampu. Ini bukan sekadar bantuan seragam, tetapi simbol komitmen untuk menghadirkan pendidikan yang adil dan merata di seluruh wilayah Sultra,” katanya.
Menurutnya, seluruh bantuan tersebut disiapkan secara bertahap agar dapat menjangkau lebih banyak siswa di tahun mendatang. “Tahap pertama ini baru 10 persen dari total siswa, dan kita akan evaluasi agar tahap berikutnya bisa lebih luas dan tepat sasaran,” tutupnya.
Post Views: 106