Ayah di Muna Klarifikasi Penculikan Anaknya: Salah Paham, Penjual Disangka Pelaku

2 days ago 16

Muna – La Liani (36), ayah Amira Aprilia Ningsih (8), siswa kelas 3 UPTD Sekolah Dasar Negeri (SDN) 13 Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), memberikan klarifikasi mengenai isu percobaan penculikan putrinya. Liani menyatakan kejadian sebenarnya bukan upaya penculikan, melainkan kesalahpahaman, karena anaknya mengira penjual kerupuk sebagai pelaku.

Dalam video klasifikasinya berdurasi satu menit, Liani menyampaikan permohonan maaf atas keresahan yang timbul akibat beredarnya informasi anaknya nyaris menjadi korban penculikan orang tak dikenal pada Selasa (2/12/2025).

“Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya. Isu percobaan penculikan tersebut tidak benar, hanya kesalahpahaman,” kata Liani dalam video klarifikasinya, Kamis (4/12).

Sabarul (56), warga Desa Lohia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).Sabarul (56), warga Desa Lohia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: La Ode Muhamad Aslam/Kendariinfo. (4/12/2025).

Liani menjelaskan kejadian bermula ketika anaknya berangkat menuju sekolah, Selasa (2/12) pagi. Saat hendak menyebrang jalan, Amira hampir tertabrak pengendara motor penjual kerupuk. Amira yang kaget spontan melompat ke dalam got.

“Penjual menolong dengan menarik tangannya dan menggendong, membawanya ke bahu jalan. Penjual lalu mengatakan kepada anak saya untuk tidak berjalan sendiri, karena sekarang lagi banyak penculikan anak,” jelasnya.

Ucapan itu justru membuat Amira ketakutan. Amira kemudian berlari menjauh hingga pulang ke rumah sambil menangis. Akibatnya Amira terlambat ke sekolah untuk mengikuti ulangan semester.

“Atas kejadian itu, anak saya terlambat ke sekolah, sehingga ia pulang ke rumah dalam keadaan menangis,” ujarnya.

Warga Desa Lohia, Sabarul (56), turut memberikan penjelasan mengenai isu adanya pria yang disebut terlihat setelah kejadian dengan ciri menggunakan masker hitam dan memakai helm. Ia mengatakan tidak melihat sosok tersebut saat kejadian.

“Bukan berarti tidak percaya dengan cerita Amira tentang percobaan penculikan, tetapi saat itu saya tidak melihat pelaku. Jadi sulit bagi saya menyimpulkan kejadian ini,” ungkapnya, Kamis (4/12).

Kasi Humas Polres Muna, Iptu Muhammad Jufri, menyampaikan percobaan penculikan tidak sesuai fakta setelah pihaknya melakukan penyelidikan. Hal itu berdasarkan keterangan yang diperoleh setelah polisi turun ke lokasi, memeriksa saksi, serta keterangan lanjutkan dari anak.

“Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan di lokasi dan menanyakan kepada saksi-saksi. Terduga korban mengakui yang diceritakan itu tidak benar. Kejadian sebenarnya anak menuju ke sekolah, tetapi sudah terlambat untuk mengikuti ujian semester. Akhirannya anak takut ke sekolah,” jelas Jufri, Rabu (3/12) malam.

Polisi Belum Selidiki Dugaan Penculikan Anak di Muna, Masih Tunggu Laporan

Post Views: 169

Read Entire Article
Rapat | | | |