Iran Kritik 'Omong Kosong' Ajakan Damai Trump

10 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 14 Okt 2025 16:05 WIB

Iran kritik ajakan damai Trump karena dianggap tak selaras dengan tindakan Amerika Serikat. Ilustrasi bendera Iran. Foto: iStock/Rainer Puster

Jakarta, CNN Indonesia --

Iran mengkritik Presiden Donald Trump yang menyerukan perdamaian, tapi tak selaras dengan tindakan Amerika Serikat.

Kementerian Luar Negeri Iran menyebut seruan perdamaian dengan Teheran justru diiringi dengan tindakan kriminal.

"Keinginan perdamaian dan dialog yang ditunjukkan presiden AS bertentangan dengan perilaku permusuhan dan kriminal Amerika Serikat terhadap rakyat Iran," demikian pernyataan Kemlu, dikutip AFP, Selasa (14/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemlu Iran lalu menyinggung serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir dan permukiman penduduk yang menewaskan lebih dari 1.000 orang pada Juni lalu atau dikenal Perang 12 Hari. AS juga sebetulnya kerap membantu Israel dalam melancarkan serangan-serangan sebelumnya ke Iran.

"Bagaimana mungkin seseorang menyerang lalu menuntut perdamaian dan persahabatan," lanjut mereka.

Iran juga mengkritik pernyataan Trump yang menyebut Teheran mengancam negara tetangganya dan meminta untuk mengakhiri pendanaan terhadap milisi-milisi proksinya.

Barat menuduh Iran mendanai dan memasok senjata ke Hamas, Hizbullah, hingga Yaman. Senjata-senjata tersebut diklaim digunakan untuk menyerang Israel. Teheran membantah dengan keras.

"Pernyataan itu tak bertanggung jawab dan memalukan. Amerika Serikat tak punya moral menuduh pihak lain seperti itu," demikian menurut Kemlu.

Sebelumnya saat berbicara di Parlemen Israel pada Senin (13/10), Trump memuji Israel karena telah membunuh para pemimpin militer senior Iran dan banyak ilmuwan di negara itu.

Trump juga mengisyaratkan jika Israel dan AS tidak menyerang Iran, kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza tidak akan tercapai. Dia menyebut penghentian program nuklir Iran membuka jalan bagi lebih banyak negara Arab menjalin hubungan diplomatik formal dengan Israel.

Namun meskipun menyebut Iran sebagai negara yang "lemah", Trump tetap membuka pintu perundingan dengan Teheran.

"Saya pikir Iran akan ikut. Saya ingin sekali mencabut sanksi ketika mereka siap berunding. Mereka [Iran] tidak akan bisa bertahan dengan sanksi-sanksi itu, sanksi-sanksi itu sangat berat," pungkas Trump. 

(isa/dna/bac)

Read Entire Article
Rapat | | | |