CNN Indonesia
Rabu, 05 Nov 2025 07:16 WIB
Rudal-rudal Iran. (REUTERS/Iranian Army/WANA)
Jakarta, CNN Indonesia --
Setelah perang dua pekan melawan Israel yang dibantu Amerika Serikat Juni lalu, ternyata Iran tidak hancur lebur.
Bahkan mereka sesumbar bisa perang dengan Israel selama 10 tahun lagi. Meski diakui ada beberapa instalasi nuklir yang rusak namun mereka berjanji akan kembali membangunnya.
Lalu bagaimana kondisi Iran setelah perang melawan Israel yang dibantu AS?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sejumlah fakta tentang kekuatan Iran pascaperang lawan Israel yang bikin AS waswas.
1. Siap bangun lagi situs nuklir
Iran menegaskan bakal membangun kembali situs nuklir yang rusak akibat serangan Israel dan AS pada Juni lalu. Bahkan situs itu disebut "lebih kuat dari sebelumnya".
Hal itu disampaikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
"Dengan menghancurkan bangunan-bangunan, kita tidak akan mundur. Para ilmuwan masih punya pengetahuan nuklir yang diperlukan," kata Pezeshkian, seperti diberitakan Reuters.
Namun dia tak memberikan pernyataan lebih lanjut soal rencana tersebut. Namun pada Februari lalu sebelum serangan Israel, Pezeshkian mengeklaim Teheran akan membangun kembali situs-situs nuklirnya jika diserang.
Israel memulai serangan dan pengeboman besar-besaran terhadap Iran pada Juni lalu, yang memicu perang selama 12 hari antara kedua negara. Selain menargetkan fasilitas nuklir dan permukiman, serangan Israel juga menewaskan banyak ilmuwan terkemuka Iran.
2. Klaim kekuatan militer lebih tangguh
Setelah perang melawan Israel, Iran juga mengaku kini memiliki kekuatan militer yang lebih tangguh. Juru bicara Kementerian Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Reza Talaei mengatakan kemampuan alat utama sistem pertahanan meningkat setelah konflik.
"Setelah Pertahanan Suci 12 Hari, kemampuan persenjataan, operasional, dan dukungan Angkatan Bersenjata meningkat secara signifikan dibanding sebelum perang ini," kata Talaei pada Minggu (26/10), dikutip Middle East Monitor (MEMO).
Talaei mengatakan Israel dan sekutunya gagal mencapai target di Iran meski sudah mempersiapkan serangan selama 15 tahun.
Pernyataan serupa juga sempat digemakan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Dia membantah AS berhasil menghancurkan sejumlah situs nuklir Iran dalam perang 12 hari itu.
Bersambung ke halaman berikutnya....

18 hours ago
3














































