CNN Indonesia
Jumat, 15 Agu 2025 07:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu di Alaska pada 15 Agustus hari ini waktu setempat.
Pertemuan tersebut didesak Uni Eropa (UE) karena AS tidak mengundang Ukraina dalam pertemuan yang membahas perang tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan di Alaska ini mengingatkan kembali sejarah wilayah tersebut yang pernah menjadi milik Rusia sebelum dibeli AS pada abad ke-19.
Alaska merupakan koloni Rusia sejak 1744. Semua bermula pada 1725 ketika Tsar Rusia Peter the Great mengirim Vitus Bering untuk menjelajahi pesisir Alaska, wilayah yang saat itu kaya sumber daya alam.
Rusia kemudian membangun kehadiran kolonial di sana, meski jumlah pendatang permanen tak pernah melebihi 400 orang.
Memasuki awal 1800-an, AS mulai berekspansi ke arah barat dan bersaing dengan pedagang Rusia. Namun, kekalahan Rusia dalam Perang Crimea pada 1856 melemahkan minat mereka di Alaska.
Pada 1859, Rusia menawarkan Alaska kepada AS untuk mengimbangi Inggris Raya, rival terbesarnya di Pasifik.
Rencana itu tertunda akibat Perang Saudara Amerika, hingga akhirnya Menteri Luar Negeri AS William Seward menerima tawaran Rusia melalui diplomat Eduard de Stoeckl.
Keduanya menyepakati penjualan Alaska pada 30 Maret 1867 dengan harga US$7,2 juta atau sekitar Rp116 miliar.
Senat AS menyetujui perjanjian itu pada 9 April 1867, dan Presiden Andrew Johnson menandatanganinya pada 28 Mei. Penyerahan resmi Alaska dilakukan pada 18 Oktober 1867, menandai berakhirnya kehadiran Rusia di Amerika Utara.
Pada awalnya, wilayah ini kurang diperhatikan dan berada di bawah kekuasaan militer, angkatan laut, dan Kementerian Keuangan.
Pemerintahan sipil baru dibentuk pada 1884, dan pembelian ini sempat dicap sebagai "Kebodohan Seward". Pandangan itu berubah ketika deposit emas besar ditemukan di Yukon pada 1896, menjadikan Alaska pintu gerbang menuju ladang emas Klondike.
Alaska awalnya bernama Departemen Alaska, lalu menjadi Distrik Alaska pada 1884, dan Teritorial Alaska pada 1912. Akhirnya, pada 3 Januari 1959, Alaska resmi menjadi negara bagian Amerika Serikat.
(isa/bac)