CNN Indonesia
Senin, 08 Sep 2025 12:09 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan siap menambahkan sanksi terbaru atas Rusia, setelah Moskow melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ibu Kota Ukraina pada Minggu (7/9).
Merespons serangan tersebut, Trump mengaku tidak senang dengan "seluruh situasi".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sungguh bencana kemanusiaan yang mengerikan. Saya tidak senang dengan apa yang terjadi di sana, saya katakan. Saya pikir semuanya akan beres," kata Trump kepada wartawan, seperti diberitakan Al Jazeera.
Komentar Trump muncul beberapa jam setelah dia mengindikasikan kesiapan AS untuk meningkatkan sanksi terhadap Rusia. Ketika ditanya apakah dia siap beralih ke "tahap dua" sanksi atas Rusia, Trump mengaku siap.
"Ya, saya siap," ujar Trump tanpa penjelasan lebih lanjut.
Di kesempatan terpisah, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan sanksi yang lebih keras, termasuk tindakan sekunder yang menargetkan pembeli minyak Rusia, dapat melumpuhkan ekonomi Rusia dan memaksa Presiden Vladimir Putin ke meja perundingan.
"Kami siap meningkatkan tekanan terhadap Rusia, tetapi kami membutuhkan mitra (negara-negara) Eropa untuk mengikuti kami," ungkap Bessent.
"Kita sekarang berada dalam persaingan antara seberapa lama militer Ukraina dapat bertahan dan seberapa lama ekonomi Rusia dapat bertahan," imbuhnya.
Menurut Bessent, jika AS dan Uni Eropa bisa menerapkan lebih banyak sanksi, termasuk tarif sekunder terhadap negara-negara pembeli minyak Rusia, maka ekonomi Rusia bisa benar-benar runtuh.
Serangan drone dan rudal Rusia sejak Sabtu malam dan Minggu pagi waktu setempat kemarin, menewaskan empat orang termasuk bayi, dan menghanguskan kompleks pemerintahan yang menampung kabinet Ukraina.
Militer Rusia disebut meluncurkan 810 drone dan 13 rudal selama serangan itu, dan merupakan jumlah terbanyak dalam satu rentetan serangan sejak perang dimulai.
(dna)