Qatar Bantah Keras Sudah Diperingatkan Trump soal Israel Serang Doha

15 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Qatar membantah klaim dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengatakan telah memberitahu para pejabat Qatar sebelum serangan Israel terhadap negosiator Hamas di Doha.

Pernyataan dari Gedung Putih pada hari Selasa (9/9) datang beberapa jam setelah serangan di area pemukiman di ibu kota Qatar, Doha. Qatar sendiri telah menjadi mediator utama dalam perundingan gencatan senjata yang didukung AS untuk mengakhiri perang di Gaza.

"Pemerintahan Trump diberitahu oleh militer Amerika Serikat bahwa Israel akan menyerang Hamas, yang sayangnya berlokasi di sebuah bagian dari Doha, ibu kota Qatar," kata juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, seperti dilansir Al Jazeera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengeboman sepihak di dalam wilayah Qatar, sebuah Negara Berdaulat dan Sekutu dekat Amerika Serikat yang bekerja sangat keras dan dengan berani mengambil risiko bersama kami untuk menengahi Perdamaian, tidak mendahulukan tujuan Israel atau Amerika," katanya.

"Namun, melenyapkan Hamas, yang telah mengambil keuntungan dari penderitaan mereka yang tinggal di Gaza, adalah tujuan yang layak," lanjutnya.

Leavitt menambahkan bahwa Trump menginstruksikan utusan khususnya, Steve Witkoff, untuk "menginformasikan kepada pejabat Qatar tentang serangan Israel yang akan terjadi".

Bantahan Keras dari Qatar

Namun, Qatar membantah klaim tersebut. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengatakan klaim bahwa pemerintahnya telah "diberi tahu sebelumnya tentang serangan itu adalah sama sekali tidak benar".

"Panggilan yang diterima dari seorang pejabat Amerika datang saat terdengar suara ledakan akibat serangan Israel di Doha," tulis Majed al-Ansari dalam sebuah pernyataan di X.

Hamas mengatakan serangan itu menewaskan lima anggotanya, tetapi tim negosiasi utamanya selamat. Di antara mereka yang tewas adalah seorang perwira keamanan Qatar, kata Kementerian Dalam Negeri negara itu.

Kementerian Luar Negeri Qatar telah mengecam serangan Israel sebagai "pengecut", seraya mengutuk "setiap tindakan yang menargetkan keamanan dan kedaulatannya".

Trump kemudian mengatakan ia merasa "sangat buruk tentang lokasi serangan itu" dan telah meyakinkan Qatar bahwa hal itu tidak akan terjadi lagi.

"Ini adalah keputusan yang dibuat oleh Perdana Menteri Netanyahu, itu bukan keputusan yang dibuat oleh saya," tulis Trump di Truth Social.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Rapat | | | |