Prancis Gonjang-ganjing, Parlemen Gelar Mosi Tidak Percaya PM Hari Ini

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Prancis, Francois Bayrou, akan menghadapi mosi tidak percaya dari parlemen yang digelar pada hari ini Senin (8/9).

Dia berpotensi kalah dan menjerumuskan negara ini ke dalam gonjang-ganjing politik.

Voting mosi tidak percaya untuk Bayrou dijadwalkan pada sore hari. Para pemimpin oposisi di seluruh spektrum politik menegaskan bahwa mereka akan memilih untuk menggulingkan PM saat ini.

"Pemerintah akan jatuh," kata tokoh terkemuka sayap kiri Prancis Tak Terkalahkan (LFI), Jean Luc Melenchon, dikutip Reuters.

Komentar serupa juga disampaikan pihak lain di sayap kanan.

Jika Bayrou jatuh, Presiden Emmanuel Macron kemungkinan akan menghadapi tugas mencari kepala pemerintahan lain untuk menempati posisi PM.

Prancis telah terjerumus ke krisis politik sejak Macron menggelar pemilihan umum (Pemilu) dadakan pada 2024. Hasilnya kekuatan di parlemen seimbang, tak ada kubu mayoritas.

Aliansi yang dipimpin partai Macron merosot sejak 2022, sementara partai sayap kanan ekstrem Partai Nasional muncul jadi partai terbesar.

"Krisis ini diprovokasi dan dipicu Presiden Emmanuel Macron dan semua orang yang pernah melayaninya," ujar ketua kelompok legislator dari National Rally, Marine Le Pen.

Sejak tiga tahun terakhir, Prancis sudah empat kali ganti perdana menteri. Jika ini, berlanjut maka akan jadi yang kelima kali.

Jika mosi tidak percaya berhasil, para pakar menilai Macron mungkin akan memilih kandidat dari jajaran sosialis kiri-tengah.

"Dia tak bisa melawan jajak pendapat untuk yang ketiga kalinya," kata ketua Partai Hijau, Marine Tondelier.

Kandidat seperti itu tetap harus menjalin aliansi dengan blok liberal presiden yang menentang banyak gagasan kiri termasuk menaikkan pajak bagi orang kaya.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]