CNN Indonesia
Minggu, 01 Jun 2025 19:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Citra satelit baru menunjukkan Korea Utara (Korut) mengerahkan benda seperti balon di samping kapal perang yang gagal meluncur dan tergeletak begitu saja sejak pekan lalu.
Menurut citra satelit Maxar Technologies, lebih dari selusin objek putih seperti balon tersebar di sekitar kapal perusak Korut itu sejak 23 Mei. Berdasarkan bentuk objek dan apa yang tampak seperti sirip ekor, benda-benda itu bisa jadi versi lebih kecil pesawat aerostat atau balon yang mirip balon udara.
Para ahli menduga benda itu bisa digunakan untuk membalikkan kapal dan melindungi dari pengintaian pesawat tak berawak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepertinya balon-balon itu dipasang bukan untuk mengapungkan kembali kapal tetapi mencegah kapal agar tak tenggelam lagi," kata analis militer sekaligus anggota DPR Korea Selatan Yu Yong Weon, dikutip CNN, Sabtu (31/5).
Sementara pensiunan Kapten Angkatan Laut Amerika Serikat Carl Schuster mengatakan jika objek tersebut benar-benar balon maka benda ini bisa memiliki lebih dari satu tujuan.
Pertama untuk mencegah pengintaian pesawat nirawak tingkat rendah hingga menengah, kedua untuk mengurangi tekanan di bagian kapal yang masih terdampar.
"Itulah area yang kemungkinan besar mengalami kerusakan, mengalami kerusakan paling parah, dan tetap berada di bawah tekanan hebat, sementara wilayah di depan masih terendam air," kata Schuster.
Peneliti senior angkatan laut dan keamanan maritim di Institut Internasional untuk Studi Strategis, Nick Childs, mengatakan kapal Korut bisa mengalami kerusakan lebih lanjut jika menggunakan balon untuk membuat kapal tetap mengapung.
"Kemungkinan besar kapal tersebut berada di bawah tekanan yang cukup besar. Dan mengangkat dari atas bisa memperparah tekanan tersebut," ujar Childs.
Dia menerangkan prosedur normalnya yakni mendapat daya apung sebanyak mungkin di dalam kapal dan kemudian mengangkat dari bawah.
Benda-benda seperti balon yang mendekati kapal perang Korut muncul sepekan usai negara ini gagal meluncurkan salah satu senjata terbarunya.
Kapal itu gagal meluncur disebut karena masalah teknis. Bagian belakang kapal meluncur lebih awal ke dalam air, menghancurkan bagian lambung kapal, dan membuat bagian depan terdampar di jalur kapal.
Media Korut melaporkan kerusakan kapal tak begitu parah dan tak ada lubang di lambung kapal. Meski demikian, mereka mengakui ada goresan di sepanjang sisi dan air laut masuk ke buritan.
(ada/fea)