Menlu RI Sugiono Tegaskan Evakuasi Warga Gaza Bukan Berarti Relokasi

1 week ago 23

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono menegaskan evakuasi ribuan warga Palestina dari Gaza ke Indonesia tidak dimaksudkan untuk merelokasi mereka dari wilayah itu.

"Sesuai arahan Presiden [Prabowo Subianto], keberadaan mereka di Indonesia bersifat sementara dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk 'memindahkan' warga Palestina tersebut dari tanah airnya," kata Sugiono dalam keterangan resmi, Kamis (10/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Sugiono ini menanggapi spekulasi mengenai Indonesia mendukung relokasi warga Palestina dari Gaza usai Prabowo menyatakan siap mengevakuasi 1.000 warga Gaza.

Prabowo dalam keterangan video mengatakan bahwa Indonesia siap mengirim pesawat untuk mengangkut warga Gaza yang menjadi korban perang, termasuk anak-anak yatim piatu.

"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut," kata Prabowo yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden Rabu (9/4) dini hari WIB.

Prabowo menyatakan kunjungannya ke lima negara Timur Tengah yakni Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania saat ini semata-mata untuk berkonsultasi dengan pemimpin negara masing-masing. Ia mengaku terus menerima telepon maupun utusan yang menanyakan kesiapan RI untuk membantu warga Gaza.

Terkait hal ini, Sugiono menyampaikan bahwa pernyataan Prabowo ingin menegaskan kembali komitmen Indonesia membantu perjuangan Palestina.

"Solidaritas rakyat dan Pemerintah Indonesia ditunjukkan melalui berbagai bantuan dalam bentuk peningkatan kapasitas, pembangunan infrastruktur, dan tentunya bantuan kemanusiaan," kata Sugiono.

Sugiono menyebut Indonesia senantiasa konsisten mendorong penyelesaian konflik Palestina-Israel berdasarkan prinsip Solusi Dua Negara (two-state solution) dan mendorong penghentian segala bentuk kekerasan.

Indonesia, ucapnya, siap memainkan peran yang lebih luas apabila diminta oleh semua pihak terkait.

"Apabila semua pihak menghendaki dan menyetujui, Indonesia juga siap menerima korban perang, terutama warga sipil, untuk melakukan pengobatan dan perawatan di Indonesia. Selain korban luka, Indonesia siap menerima anak yatim piatu korban perang yang memerlukan perawatan karena trauma yang mereka alami," kata Sugiono.

Menurut Sugiono, beberapa negara sebut saja Mesir, Turki, Qatar dan Uni Emirat Arab telah menerima warga Palestina yang telah menjadi korban agresi di Gaza.

Hal yang sama juga ingin dilakukan Indonesia, yang tidak dengan maksud merelokasi warga Palestina dari Gaza.

"Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa Indonesia menolak setiap upaya yang akan merekolasi atau memindahkan Warga Palestina dari Tanah Airnya. Setiap upaya yang mengubah 'demografi' Gaza merupakan pelanggaran hukum internasional," tegasnya.

Ia juga mengabarkan bahwa RI saat ini tengah berkonsultasi dengan berbagai negara, terutama pemerintah Palestina, mengenai rencana ini. Menurutnya, Indonesia perlu memastikan bahwa semua langkah yang diambil sepenuhnya dilakukan demi kepentingan rakyat Palestina dan mendapat dukungan dari negara-negara di kawasan.

Kemlu akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait guna menindaklanjuti arahan Prabowo khususnya terkait aspek teknis pelaksanaan dari mulai keberangkatan hingga kepulangan warga Palestina.

Waktu pelaksanaan rencana ini pun akan ditetapkan jika semua konsultasi dan persiapan teknis rampung.

"Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang melanjutkan konsultasi dengan berbagai negara dan persiapan di dalam negeri sebelum pelaksanaan rencana tersebut," tutupnya.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Rapat | | | |