Kenapa Xi Jinping Tidak ke Indonesia saat Tur Asia Tenggara?

11 hours ago 3

CNN Indonesia

Rabu, 16 Apr 2025 10:41 WIB

Indonesia juga merupakan mitra dagang utama China, tetapi kenapa Xi melewatkan kunjungan ke RI? Presiden China Xi Jinping disambut PM Anwar Ibrahim di Malaysia. (AFP/FARHAN ABDULLAH)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden China Xi Jinping tur ke tiga negara Asia Tenggara tanpa melawat ke Indonesia pada pekan ini di tengah perang dagang yang ditabuh Amerika Serikat.

Dalam perjalanan ke luar negeri kali ini, Xi berkunjung ke Vietnam, Kamboja, dan Malaysia. Ini merupakan lawatan perdana Presiden China itu selama 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vietnam merupakan pengimpor produk China terbesar di Asia Tenggara dengan nilai impor sebesar US$161,9 miliar lalu disusul Malaysia dengan nilai impor sebesar US$101 miliar. Sementara itu, Kamboja adalah medan investasi infrastruktur Negeri Tirai Bambu.

Indonesia juga merupakan mitra dagang utama China, tetapi kenapa Xi melewatkan kunjungan ke negara ini?

Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia yang fokus kajian keamanan Indo Pasifik Waffaa Kharisma menilai kunjungan Xi ke tiga negara itu untuk membangun koalisi di tengah perang dagang Presiden Donald Trump.

"Fungsinya mengajak untuk tetap berpegang pada prinsip open market dan mengurangi kemungkinan akan ada domino proteksionisme," kata Waffaa saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Selasa (14/4).

Vietnam apalagi sedang menjajaki negosiasi dengan Amerika Serikat. China, kata dia, berharap tak ada konsesi spesifik yang akan mengorbankan kedekatan ekonomi Vietnam-China.

Trump menjatuhkan tarif resiprokal ke Vietnam sebesar 46 persen, ke Kamboja 49 persen, dan ke Malaysia 46 persen. Ini belum termasuk tarif yang diberlakukan secara global sebesar 10 persen oleh AS.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Sya'roni Rofii juga punya pandangan serupa. China memiliki kedekatan historis dengan Vietnam dan Kamboja.

Sementara itu, hubungan China dengan Malaysia dianggap cukup fluktuatif. Namun, di bawah pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim, negara ini tampak condong ke Negeri Tirai Bambu.

"Maka bisa jadi kunjungan Xi ketiga negara Asia Tenggara sebagai upaya untuk mengimbangi manuver Trump," ungkap Sya'roni.

China menjadi satu-satunya negara di Asia yang berani melawan kebijakan Trump. Presiden AS itu sempat menjatuhkan tarif timbal balik sebesar 34 persen untuk negara pimpinan Xi Jinping.

China lalu membalas dengan menjatuhkan tarif impor untuk seluruh barang dari AS sebanyak 34 persen. Tak lama setelah itu, Trump menambah persentase tarif, China kembali membalasnya.

Bersambung ke halaman berikutnya...


Read Entire Article
Rapat | | | |