Dituduh Diktator, Panglima Militer Pakistan Disambut Demo di AS

4 hours ago 3

CNN Indonesia

Kamis, 19 Jun 2025 11:36 WIB

Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Asim Munir didemo saat tiba di AS lantaran dituding sebagai 'diktator'. Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Asim Munir. Foto: AFP/HANDOUT

Jakarta, CNN Indonesia --

Aksi protes mewarnai kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, Field Marshal Asim Munir, saat ia berkunjung ke Amerika Serikat. 

Warga diaspora Pakistan di AS menggelar unjuk rasa di depan Hotel Four Seasons, Washington DC, sambil meneriakkan slogan "Pakistanio ke Qatil" (Pembunuh Rakyat Pakistan) dan "Islamabad ke Qatil" (Pembunuh Islamabad).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari ANI pada Kamis (19/6), video protes terhadap Munir beredar luas di media sosial, termasuk di platform X.

Nazia Imtiaz Hussain, pengguna X yang mengaku sebagai Direktur Eksekutif The Alliance Organisation, menyatakan bahwa aksi ini ditujukan untuk memprotes apa yang ia sebut sebagai "diktator kriminal Pakistan." Ia juga mengkritik para pendukung Munir sebagai "penjilat fasisme."

"Kami di sini untuk memprotes diktator kriminal Pakistan. Malu bagi mereka yang datang mendukung fasisme. Kalian tidak hanya mengkhianati demokrasi, tapi juga meludahi penderitaan jutaan rakyat," tulis Hussain dalam unggahannya.

Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) cabang AS turut menyebarkan ulang video protes tersebut.

"Warga Pakistan-Amerika di Washington DC memprotes di depan Hotel Four Seasons, mengingatkan Jenderal Asim Munir atas kejahatan yang telah ia lakukan terhadap rakyat Pakistan," tulis PTI USA dalam pernyataannya.

Dalam video itu, terlihat layar yang menampilkan foto Asim Munir dengan tulisan "Pembunuh Massal Asim Munir," "Demokrasi mati saat senjata bicara," dan "Waktumu sudah habis, Asim Munir. Pakistan akan bangkit."

Sebelumnya pada Mei lalu, kabinet federal Pakistan menyetujui promosi Jenderal Asim Munir menjadi Field Marshal-pangkat militer tertinggi-meski terdapat berbagai kegagalan strategis dan militer, termasuk dalam konflik dengan India.

Pemerintah Pakistan berdalih bahwa promosi ini merupakan bentuk pengakuan atas kepemimpinan Munir dalam Operasi Bunyanum Marsoos dan konfrontasi dengan India yang mereka sebut sebagai Marka-i-Haq.

Munir menjadi perwira kedua dalam sejarah Pakistan yang menyandang gelar Field Marshal, setelah Ayub Khan yang mengangkat dirinya sendiri ke posisi tersebut usai kudeta pada 1958.

(dna)

Read Entire Article
Rapat | | | |