Disambut Trump, Netanyahu Ditolak Warga AS Termasuk Rabi Yahudi

7 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah warga Amerika Serikat termasuk para Rabi agama Yahudi ramai-ramai berdemo di depan Gedung Putih pada Senin (7/7) untuk memprotes kedatangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Demonstrasi warga itu kontras dengan sambutan hangat Presiden AS Donald Trump kepada Netanyahu di Gedung Putih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anadolu Agency melaporkan puluhan orang berteriak di sekitar Gedung Putih menuntut Netanyahu melakukan gencatan senjata permanen dan tanpa syarat di Jalur Gaza, Palestina.

Kumpulan orang yang berdemo itu diorganisir oleh American Muslims for Palestine (AMP) yang bekerja sama dengan kelompok anti-perang CODEPINK dan Council on American-Islamic Relations (CAIR).

Mereka berunjuk rasa di depan Taman Lafayette, beberapa jam sebelum Netanyahu bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih.

Para pedemo menyatakan kunjungan Netanyahu ke Washington merupakan "noda" bagi kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Banyak dari mereka yang membawa spanduk bertuliskan "Netanyahu penjahat perang" dan membawa tanda yang merujuk pada perintah penangkapan Netanyahu oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

"Ini bukan kunjungan diplomatik. Ini memalukan," kata Direktur Urusan Pemerintahan CAIR, Robert McCaw, seperti dikutip Middle East Monitor (MEMO).

"Setiap salaman, setiap kesepakatan, setiap foto (Netanyahu) dengan para pemimpin Amerika menodai tangan seluruh rakyat AS dengan darah anak-anak di Gaza," lanjutnya.

Sejak Israel melancarkan agresi ke Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 57 ribu warga Palestina tewas, mayoritas anak-anak dan perempuan.

Karena agresi ini, ICC merilis surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan eks Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas agresinya.

"Amerika bukan pihak netral. Trump bukan mediator. Trump adalah mitra dalam genosida ini. Dia harus menghentikan genosida ini dan mendesak Netanyahu menyudahi genosida ini," kata Direktur Eksekutif AMP, Osama Abu Irshaid.

Co-founder CODEPINK Medea Benjamin pada bagiannya menggarisbawahi soal ketimpangan yang terjadi antara politisi AS dan opini publik. Menurutnya, mayoritas warga AS saat ini tak mendukung agresi Israel di Gaza.

"Cukup menakjubkan bahwa, terlepas dari pemberitaan media mainstream, mayoritas warga Amerika sekarang tidak mendukung Israel," kata Benjamin.

"Semua kelompok usia, simpatisan dan kader Republikan, Demokrat, Independen, orang kulit hitam, kulit putih, semua demografi di Amerika Serikat, mereka tidak ingin terus memberikan uang dan bom ke Israel," tegasnya.

Rabbi Dovid Feldman termasuk di antara para pedemo yang hadir di depan Gedung Putih. Dalam pidatonya, ia mengatakan bahwa aksinya bukanlah antisemitisme, melainkan desakan untuk penghentian kejahatan.

"Benjamin Netanyahu adalah penjahat perang yang diburu ICC. Yudaisme dan Zionisme tidaklah sama. Yudaisme adalah agama, sementara Zionisme adalah gerakan politik," ucapnya.

Netanyahu bertandang ke Washington pada Senin untuk bertemu dengan Trump di Gedung Putih. Itu merupakan kunjungan ketiga Netanyahu ke AS sejak Trump menjabat presiden.

Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin membicarakan prospek gencatan senjata di Gaza, yang diinginkan Trump tercapai pekan ini.

Netanyahu dan Trump juga membahas soal kerja sama untuk merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza, langkah yang ditentang keras oleh komunitas internasional.

(blq/bac)

Read Entire Article
Rapat | | | |